Minggu, 07 Juli 2013

Kisah sufi

Mimpi Nabi Isa A.S , akhirnya jadi murid Abah

Kira-kira pada awal tahun 2000, Masjid
Khadijah di Singapura di datangi Ikhwan dari
Jakarta dan beliau di beri peluang untuk
menceritakan asal usulnya dan bagaimana
akhirnya jadi ikhwan atau murid Abah. Nama
dan identitas beliau tidak dapat kami
umumkan disini. Beliau berkata...lebih kurang
maknanya sbb:

Saya berasal dari keluarga India yang
berpegang teguh pada ajaran agama Hindu
yang ada di Jakarta. Saya mempunyai nasib
yang jauh lebih baik sebab tiap kali para sama
( Kalau dalam agama Islam dengan sholat
'istikharah') untuk memilih dan melantik
tukang untuk membuat patung ( tuhan ) , nama
saya yang selalu keluar. Sehingga banyak kuil-
kuil di Jakarta yang membuat Patung (Tuhan)
adalah saya. Saya lah orangnya yang lebih tahu
bagaimana bentuk dan coraknya , bagaimana jarinya yang menggenggam , yang terbuka, giginya

yang mana satu di taring kan dan yang mana satu di ratakan.........semuanya ada makna yang
dalam , mengikut kepercayaan orang Hindu.
Agama hindu bagi saya tidak pernah menjadi keraguan dalam hidup saya. Seiring dengan waktu

yang berjalan dan ayah saya telah berpulang kepangkuan sang Ilahi, maka sayalah sebagai anak
sulung yang pertama kali meletakkan api untuk membakar jasad ayahanda kami. Selepas
upacara pembakaran, saya mula meragui agama Hindu, jiwa saya mula tertanya-tanya sehingga
kebingungan menyelimuti hati saya. Pada saat itu saya memohon dengan Tuhan Semesta Alam
untuk menunjukkan jalan keluar bagi pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawab. Dalam
agama Hindu, Tuhan Semesta Alam itu adalah tuhan yang paling Agung dan dialah yang
menjaga semua ratusan tuhan. Tuhan Semesta Alam ini , Kalau dalam Agama Islam disebut
Allah SWT.
Selepas bermohon kepada Tuhan Semesta Alam, jiwa saya sedikit merasakan ketenangan bathin.
Akhirnya saya memutuskan untuk meninggalkan agama Hindu dan mengkaji Agama lain. Saya
berniat untuk mengkaji agama Buddha & Kristian , tetapi tidak terlintas untuk mengkaji agama
Islam sebab perbuatan orang Islam sudah cukup membuktikan kesesatan mereka. Jauh sekali
agama Islam dalam lubuk hati sanubari saya untuk mengkajinya.
Untuk lebih memahami ajaran Agama Budha, maka Saya masuk dan mempelajari sekian
lamanya, namun pertanyaan dari jiwa saya masih belum terjawab. Kemudian saya masuk agama
Kristian, sekian lamanya tetapi kegelisahan dalam jiwa masih ada. Saya mulai bingung dan ragu
dengan Agama budha dan Kristen. Kedua agama ini tidak memberikan kepuasan dalam hidup
saya. Saya mohon kepada Yesus agar berikan pertolongan terhadap masalah yang meresahkan
hidup saya ini.
Pada satu malam yang indah saya bermimpi didatangi sesosok yang mengaku sebagai Nabi Isa
AS. Baginda seolah-olah memahami apa yang menimpa saya, baginda menghampiri saya dan
langsung memegang dada saya dan membacakan sesuatu yang saya tidak dapat memahaminya.
Ketika itu saya terasa tenang dan bahagia sehingga air mata menintis...seolah-olah baginda
memasukkan cahaya itu ke dalam dada saya. Belum sempat saya ucapkan terimakasih kepada
baginda, baginda telah pergi tanpa menyebut satu perkataan atau satu pesan apapun kepada
saya.
Apabila saya bangun, saya menangis kerana ketenangan yang sangat dekat itu terasa jauh, pasti
akan hilang, dan pasti bingung akan datang lagi. Saya bertekad untuk melihat kepada
kefahaman orang Islam mengenai Nabi Isa ini, disinilah saya mula memandang agama Islam.
Selepas beberapa kajian dan beberapa tahun saya masuk agama Islam.
Saya merasakan ada sesuatu dalam agama ini yang bisa menjawab atau menenangkan jiwa
saya , tapi masih tidak ketemu sekian lamanya, sehingga teman saya yang bantu memasukkan
saya ke agama Islam ini berpesan kepada saya bahwa..' jangan masuk ke masjid lain untuk
solat, hanya masjid ini sahaja Islam...' Nah , disini saya tersentak dan mula bertanya kepada
orang lain... kenapa ada perbedaan apa antara masjid ini dan masjid lain...baru saya tahu
paham apa yang dimaksudnya adalah saya Paham Qadyani ( Ahmadiyyah ), akhirnya saya itu
juga saya tinggalkan kepercayaan yang diasingkan oleh seluruh umat Islam Indonesia dan
langsung mencari sumber yang sebenarnya (mainstream)
Pada langkah yang pertama saya masuk ke masjid mainstream, saya di takdirkan Allah masuk ke
masjid yang sedang berzikir dengan suara yang keras tetapi sistematik, nada mereka serentak
dan terpadu. Ketika mendengar zikir itu hati saya bergelojak hidup , timbul ketenangan yang
kuat, ketenangan yang sama persis ketika saya bermimpi bertemu dengan Nabi Isa as. Selepas
zikrullah saya langsung bertemu dengan pimpinan zikir itu dan dia menganjurkan saya bertemu
dengan guru mereka.
Apabila saya bertemu guru mereka, itulah detik yang sangat manis dalam hidup saya , seolah
beliau itu bapa saya, begitu mesra dan penuh dengan kecintaan. Itulah dia Abah Anom, saya
ambil baiat dengan beliau dan saya mohon agar Abah mendoakan keluarga saya yang sangat
kuat berpegang dengan ajaran Hindu. Selepas beberapa tahun, terbukti doa Abah sangat
mustajab, hampir semua adik beradik saya (yang keras berpegang dengan ajaran Hindu ) sudah
muslim melainkan ibu saya yang masih belum pada hari ini . Saya bersyukur kepada Allah
kerana telah menjawab permohonan saya sehingga bertemu dengan agama yang betul di tangan
seorang yang sangat betul dalam hal kerohaniannya. Profesi saya sekarang bisnis dengan
permaidani dengan buatan tangan sehingga berkat doa Abah , saya mempunyai kilang untuk
menguruskan perdagangan ini, dan bisa mengirim ke Masjid Khadijah ini.
Saya makin diperlihatkan karomah Abah setiap hari dan ramai jugak masuk Islam di tangan
beliau. Sebelum saya ke sini, Abah berkata dengan saya, katanya,..." kamu ini dulu membuat
sembahan orang ( patung ), sekarang ini juga masih membuat bahagian dari sembahan orang
( sejadah )".
Selepas mengamalkan zikrullah hati saya makin tenang syukur dan saya ingin berpesan kepada
para ikhwan Singapura, walaupun berjauhan dengan Abah, tapi dengan rajin beramal, pasti
tercapai ketenangan yang sama.....saya dapat melihat sekarang ini bahwa agama selain Islam
bukanlah sesat tetapi tidak complete, apabila orang Hindu jumpa saya dan mereka marah-
marah kepada saya sebab meninggalkan agama mereka, saya katakan kepada mereka...... saya
tidak tinggalkan agama Hindu tetapi saya upgrade kan agama saya dengan mengikuti agama
Islam. Ini yang di ajarkan Abah kepada saya.- Sekian ringkas taklimat beliau.

Semoga Allah swt membukakan pintu hati mereka-mereka yang mencari kebenaran dan jalan
kerohaniannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar