Kamis, 22 November 2018

ILMU RAJAH KALACAKRA

ILMU RAJAH KALACAKRA

Rajah kalacakra sangat terkenal di kalangan para pemerhati dunia mistik dan supranatural. Juga banyak versi cara mengamalkan dan mempraktekkannya. Khodam pemilik Ilmu ini konon adalah Batara Kala yang berwujud raksasa tinggi sekitar 3 meter dan benar-benar hadir dan masuk ke tubuh dalang ruwat ketika diadakan upacara Ruwatan. Kehadiran Batara Kala ini biasanya tidak bisa lama, hanya sekitar 2 sampai 3 menit dan dalam waktu sesingkat itu membuat para makhluk halus yang biasanya mengikuti tubuh seseorang yang akan diruwat menjadi takluk dan menyingkir.

Menurut kepercayaan Jawa, rajah kalacakra ini tergores di dada Batara Kala yang kemudian dapat dibaca oleh Batara Wisnu yang menyamar sebagai dalang Kandhabuwana. Rajah Kalacakra biasanya dipraktekkan pada upacara ruwatan dengan cerita Murwakala. Karena hal itu, Batara Kala kemudian mengikuti kehendak Batara Wisnu.

Untuk memanggil Batara Kala secara fisik juga tidak sembarangan. Hanya segelintir orang atau dalang ruwat (yang sekarang jumlahnya bisa dihitung dengan jari) yang sudah ”ditakdirkan” dari sononya bisa memiliki penunduk Batara Kala dan menghadirkannya saat acara ruwatan. Meskipun begitu, kita juga bisa memiliki Ilmu ini dengan niat dan upaya batin yang teguh dan kuat.

Pernah ada pengalaman, seorang yang memiliki Ilmu ini hanya dengan membuka bajunya dan diiringi membaca mantra penutup maka para makhluk halus yang kebetulan merasuki puluhan murid sekolah menengah tersadarkan.

Kekuatan/power ilmu ini juga bisa untuk beragam fungsi diantaranya untuk pengobatan fisik maupun metafisik, ruwat sengkolo, pengusiran mahluk halus yang mengganggu sebuah tempat, penolak beragam santet teluh dan tenung, penakluk dendam iri hati dan kesombongan lainnya dan menjadi welas asih, pagar goib rumah gedung dan sebuah tempat.

Ada satu versi di antara banyak versi laku pengamalan Ilmu ini yang merupakan gabungan (akulturasi) Jawa – Islam. Berikut versi itu:

Puasa 3 hari dan hari terakhir pati geni 1 hari 1 malam, artinya tidak tidur dan tidak makan minum.
Saat tengah malam puasa lakukan sebagai berikut

Usap dengan tangan kanan:
1. Mata 3 X,
2. Kening 5 X,
3. Ubun-Ubun 1x
4. Pulung Ati 1x
5. Pusar 1x
6. Jempol Kaki kanan kiri 1x

Membaca sabda tunggal:
INGSUN TOHJALINING DZAT KANG MAHA SUCI, KANG AMURBA KANG AMISESA KANG KUWASA ANGANDIKA KUN FAYAKUN DADIYA SAKCIPTANINGSUN ANA SEKDYANINGSUN TEKA SAK SEKRSANINGSUN, METU SAKKODRATINGSUN.

Membaca niat:
INGSUN NIYAT NGLAKONI RAJAH KALACAKRA LEKSANA MANJING SIGRA, NIYAT ANGLAKONI AKSARA JAWA WALIKAN

Membaca syahadat:
SOLALLAHUALAIHIWASALLAM, BISMILLAHIRROHMANIRROHIM WASYHADU SYAHADAT AGUNG DZAT MULYO KAWULO BAKTIKAH PANGERAN

KHASBIYALLAH (3 X) WANIKMAL WAKIL NIKMAL MAULA WANIKMAN NASIR

LAA HAWLA WALA QUWWATA ILLA BILLAHIL ALIYIL ADZIM 7 x

HA NA CA RA KA DA TA SA WA LA PA DHA JA YA NYA MA GA BA TA NGA 1 x

NGA THA BA GA MA NYA YA JA DHA PA LA WA SA TA DA KA RA CA NA HA
60 x

NGA THA BA GA MA NYA YA JA PHA PA LA WA SA TA DA KA RA CA NA HA 4 x di dalam hati dengan lidah ditekuk ke atas

NGA THA BA GA 999 x

MA NYA YA JA 999 x

DHA PA LA WA 999 x

SA TA DA KA 999 x

RA CA NA HA 999 x

===Baca MANTRA KUNCI penutup===

YAMAROJA JAROMAYA

YAMARANI NIRAMAYA

YASILAPA PALASIYA

YAMIRODA RADOMIYA

YAMIDOSA SADOMIYA

YADAYUDA DAYUDANA

YASIYACA CAYASIYA

YASIHAMA MAHASIYA

(mantra kunci ini perlu dihapalkan karena merupakan kunci)

Cara penggunaan:
Selesai puasa 3 hari maka Anda sudah memiliki Ilmu ini. Cara menggunakan, mantra kunci dibaca 1 x dan tiupkan ke air putih. Untuk pengobatan fisik maupun metafisik baca mantra tiupkan ke air dan diminum setengah gelas setengahnya lagi diusapkan ke tubuh orang yang bersangkutan. Untuk ruwat sengkolo pengusiran mahluk halus yang mengganggu sebuah tempat pagar goib rumah gedung dan sebuah tempat mantra dibaca dan dibakar menyan jawa ditempat dimaksud. Untuk penolak beragam santet teluh dan tenung air putih diusapkan ke tubuh. Untuk penakluk dendam iri hati dan kesombongan lainnya dan menjadi welas asih mantra cukup dibaca dan diarahkan ke foto orang tersebut. Untuk mengusir ilmu pesugihan yang dimiliki seseorang, dekati rumahnya baca mantra kunci setelah itu bersiul. Ulangi langkah yang sama 3 x. Semoga bermanfaat.

Sejarah mencatat kehebatan ilmu Rajah Kalacakra. Suatu ketika, keris Sunan Kudus  yang namanya keris Kalacakra dirajahkan ke kursi tempat pertemuan antara Sultan Hadiwijaya/Jaka Tingkir dan Pangeran Arya Penangsang/Aryo Jipang Panolan. Namun ternyata berakhir dengan senjata makan tuan karena Sultan Hadiwijaya sudah diperingatkan oleh Sunan Kalijaga untuk menukar tempat duduk dengan Arya Penangsang karena kursi yang sudah dipersiapkan oleh Sunan Kudus untuk beliau telah dirajah dengan rajah kalacakra yang dapat mengakibatkan semua kesaktiannya hilang bahkan lumpuh total.

Sultan Hadiwijaya meminta kepada Arya Penangsang untuk menukar tempat duduk.  Karena tersinggung dengan permintaan tersebut, Pangeran Arya Penangsang pun menyanggupinya padahal dia paham bahwa Sunan Kudus sudah menorehkan Rajah Kalacakra yang bila diduduki akan fatal akibatnya. Akibatnya seketika itu juga semua ilmu kesaktian Arya Penangsang sirna.

Sultan Hadiwijaya kemudian menyuruh Ki Ageng Pamanahan beserta anak angkatnya Raden Ngabehi Lor Ing Pasar atau Raden Sutawijaya mengadakan perang tanding kembali. Arya Penangsang tewas mengenaskan dengan perut robek terburai sampai ke usus akibat ditusuk tombak Kyai Plered. Sedangkan keris sakti milik Pangeran Arya Penangsang sendiri yaitu Kyai Setan Kober yang legendaris tersebut seperti tawar ketika menghadapi tombak Kyai Plered.

Begitu kisah singkat kehebatan Rajah Kalacakra yang pernah dikuasai salah seorang Wali Sanga yaitu Sunan Kudus/Syech Jafar Shodiq. Rajah Kalacakra Sunan Kudus ini konon sampai sekarang masih dilestarikan salah satu keturunan beliau yang tinggal lokasi Masjid Agung Kudus yaitu dimiliki ulama yang masih dihormati disana.

Ilmu Rajah Kala Cakra merupakan ilmu yang banyak digunakan oleh para jawara masa lalu di antaranya menawarkan ajian, menyerang balik kekuatan gaib musuh dan memiliki kekuatan menyerang makhluk halus hingga terluka parah. Rajah Kalacakra juga ampuh untuk mengusir makhluk halus jahat dengan cara memasangnya di tempat-tempat yang dicurigai ada makhluk halusnya.

Untuk memulai ilmu ini baca:

SANG HYANG SUKMO SEJATI RAJA KALACAKRA INGKANG KULO WAOS NYUWUN BAROKAH PADUKO INGKANG DADOS KEKUJENGAN.

Selanjutnya baca mantra:

“YAMAROJA JAROMAYA, YAMARANI NIRAMAYA, YASILAPA PALASIYA, YAMIDORO RODOMIYA, YAMIDOSA SADOMIYA, YADAYUDA DAYUDAYA, YASIYACA CAYASIYA, YASIHAMA MAHASIYA”

Cara untuk mendapatkan ajian ini adalah melaksanakan puasa 3 hari. Hari terakhir melakukan patigeni. Mantra dibaca 313 kali pada malam hari ketika sedang berpuasa. Sesudah puasa mantra dibaca 3 kali tiap hari. Untuk menggunakan ajian ini, mantra cukup dibaca sekali dan niatkan dalam hati apa yang dikehendaki.

BANYAK VERSI

Banyak versi dari mana rajah kalacakra ini berasal. Di dalam khasanah Hindu Budha juga sudah lama dikenal. Di dalam Buddhisme dikenal “Kalachakra Vajra” yang konon sudah ada sejak zaman Arya Sakyamuni Buddha saat membabarkan Dharma/Ajaran Kebenaran. Kalachakra Vajra merupakan satu dari lima Maha Vajrasatva atau pelindung Dharma Rahasia dan Para Penekunnya. Kalachakra secara filosofis bermakna roda raksasa simbol waktu.

Roda raksasa di dalam waktu bisa melahirkan dan menumbuhkan segalanya, seluruh insan, seluruh makhluk dunia, semuanya dihasilkan di dalam roda raksasa dari waktu, tumbuh, kuat, lemah, kemudian, mati, semuanya di dalam roda raksasa dari waktu. Kalachakra mengendalikan waktu tiada awal, semuanya berada di dalam lingkup kendali-Nya, termasuk waktu dan ruang. Semua pembentukan ruang, juga dikendalikan oleh Kalachakra, seperti matahari, bulan, 9 planet besar, seluruh bintang di alam semesta, tanah, air, api, angin, semuanya di dalam kendali Kalachakra.

Keberhasilan memahami “Kalachakra” bebarti mampu menguasai tanah, air, api, dan angin hingga mencapai tingkat “Buddha Kalachakra”. Di dalam proses bersadhana akan dihasilkan kedayagaiban yang berasal dari tanah, air, api, dan angin alam semesta. Dengan melatih “Kalachakra” berarti melatih tanah, air, api, dan angin, karena kita sudah menyatu dengan yoga tanah, air, api, dan angin alam semesta kekuatan sadhana kita sendiri. Sehingga kita bisa mengendalikan gempa bumi, mengendalikan gunung berapi, mengendalikan kadar hujan, mengendalikan angin topan dan petir.

VERSI MAS KUMITIR(www.alangalangkumitir.wordpress.com)

Rajah Kalacakra ditempelkan pada pintu-pintu rumah.  Pembuatan Rajah Kalacakra Balik adalah menulis  huruf hanacaraka secara terbalik urutannya, dimulai dengan nga ta ba ga ma sampai ka ra ca na ha dilakukan dengan cara sebagai berikut :

* Ditulis melingkar diatas lempengan emas,
* Sebelumnya melakukan puasa selama 40 hari, hanya berbuka sekali pada tengah malam saja,
* Pati geni selama sehari semalam penuh,
* Lempengan emas yang sudah menjadi rajah di tanam pada tembok atau ditanam pada tanah. Penanaman ini dilakukan dengan cara sunduk sate.
* Penulisan huruf dengan aksara Jawa.

Rajah Kalacakra ditulis pada kain atau kertas yang berwarna putih kemudian ditempel pada tembok atau pintu depan rumah. Penggunaan  warna tinta dengan menggunakan dua warna, misalnya hitam dan merah. Dalam menulis rajah ini, dengan syarat-syarat sebagai berikut :

* Melakukan puasa selama 21 hari,
* Setiap jam 1 malam harus membakar dupa  selama puasa.

Wallahu’al’lam.

Sabtu, 07 Juli 2018

Pengertian Syahadat

Seketika Mediator menjadi Beringas ,bajunya terkoyak karena dirinya. Apa maunya makhluk ini..

Media :Siapa Kalian?Mau Apa Kalian Kesini??
Ustad: Assalamualaikum..
Media: Walaikumsalam…hmmmmm
Host : Anda ini Siapa?
Media: Saya Waringin Jati, Penjaga di sini!..Kamu Siapa?? (dengan Baju Compang Camping dia melayani diaolog Tim)
Host : Mbah Waringin Jati ini Apa hubungannya dengan Mbah Mangku Jati?
Media: Saya yang disuruh menjaga tempat ini.
host : Sejak Kapan?
Media: dari zaman dulu!
host : Maaf mbah saya tidak bermaksud Mengganggu, disini saya ingin mengetahui sejarah Mbah Mangku Jati, Sejarah Penyebaran Agama Islam Mbah Mangku Jati..Benar Ya Mbah Mangku Jati ini penyebar Agama Islam di desa ini ?
Media: benar..
Host: dengan cara seperti apa mbah?
Media: Dulunya Manusia disini itu belum punya Agama.
Tim: Mbah dulunya pengikutnya Mbah Mangku Jati Itu Banyak??
Media: tidak ada.
host : kenapa?
Media: tidak ada, karena manusianya bodoh-bodoh semua!!
host: Halangan2x apa saja yg di alami Mbah Mangkun jati ini mbah??
Media: Mbah Mangku Jati Dianggap akan merusak tata krama di desa ini.
host: kenapa disangka merusak??bukannya niatnya baik ya mbah?
Media: Lho..baik itu kan menurut kamu yg ngomong sekarang,yg hidup jaman sekarang.
host: memang dulu orang2 disini sprt apa mbah??
Media: dulu orang disini belum ada agamanya. Tidak ada aturan & normanya, karena manusianya masih liar layaknya hewan!!
host: cara mbah Mangku Jati menyebarkan Agamanya sprt apa mbah?
Media: orang2 disini suka hal sprt ini ( berjoget-joget)..mbah Waringin pun melakukan hal sama (berjoget-joget,kmdian gerak sprt silat)
Ustad: Mbah Mangku Jati dulu suka membantu ya mbah?
Media: ya dibantu.
Tim: itu tadi kesenian apa ya mbah?
Media: itu yg di namakan silat..
Tim: brarti mbah Mangku Jati sndri merekrut murid untuk silat ya mbah ?untuk perguruannya ya mbah??
Media: Tidak di ajari agama. Tidak di ajari agama dulu . tapi diajari ini dulu (silat)( sambil mempraktekan silat” ning nong ning nong ning nong “ dengan gending(lagu))
Media: coba, Agamamu apa??
host : Agamaku Islam Mbah, Alhamdulillah.
Media: Tahu syarat Masuk Islam ??
host : membaca Syahadat..
Media: apa kamu tahu artinya??
host: Tiada Tuhan selain Allah dan Nabiku adalah Muhammad utusan Allah.
Media: bukan sprt itu.
Tim: bagaimana mbah?
Media: "nyekseni ingsun kelawan sak temene ora ono Gusti Allah ora ono Pangeran among Gusti Allah, lan nyekseni ingsun kelawan setuhune Nabi Muhammad kuwi utusane Pangeran  "..ngerti kowe??
(saya bersaksi tiada Tuhan Selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.)
Tim & ustad: Iya Mbah.
Media: Kapan Kamu bertemu dengan Nabi Muhammad?? Bertemu saja tidak pernah,kok bisa bersaksi? Saksi itu harus bisa menyaksikan. Coba kalau bahasa Indonesianya bagamaina?
host: Aku bersaksi....
Media: Lha Kapan Kamu bertemu? Bertemu saja tidak pernah kok kamu bersaksi. Ya Belajar mengaji dulu biar kamu mengerti.

                “Host terkejut dan merasa sprit di hakimi makhluk ini dan menjdi heran”

Ustad: Maaf atas kekurangannya mbah. Ini masih belajar, umatnya Kanjeng Nabi ini masih belajar.
Media: jadi kamu itu masuk Islam ini gara2 faktor turunan? Itu namanya ikut2an. Kalau kata orang sekarang kamu seharusnya mulai sadar. Jadi ,”kamu bersaksi tiada Tuhan Selain Allah, dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah”. Bersaksi bukan dengan mata, tapi bersaksi dengan hati,rasa & cipta. Maka dari itu, belajarlah dulu, di gali dulu apa yg ada dalam Agamamu. Biar kamu tahu tata krama, agama itu adalah aturan & peraturan yg ditujukan untuk kebaikan anak cucu di tanah jawa ini.
Tim & Ustad: iya mbah.
Media: jadi kalau masuk ke makam leluhur,makam keluarga,makam muslim,berziarah sebaiknya wudhu dulu, karena manusia tidak ada yg sempurna ,kesempurnaan hanya milik Allah.
Tim & ustad: iya benar mbah
Tim: apakah disini , ada peziarah yg minta2?
Media: banyak, manusia sprt hewan semua! Kalau dalam bahasa sana “al insanu hayawan nathiq”
Manusia tak ubahnya sprt hewan kala

Senin, 25 Juni 2018

SASTRA RUM


Berikut petikan puisi Rumi dari karya-karyanya yang terangkum dalam Matsnawi.

1 Aku bukanlah orang Nasrani, Aku bukanlah orang Yahudi, Aku bukanlah orang Majusi, dan Aku bukanlah orang Islam. Keluarlah, lampaui gagasan sempitmu tentang benar dan salah. Sehingga kita dapat bertemu pada Suatu Ruang Murni tanpa dibatasi berbagai prasangka atau pikiran yang gelisah.

2 Di dalam cahaya-Mu aku belajar mencintai. Di dalam keindahan-Mu aku belajar menulis puisi. Kau senantiasa menari di dalam hatiku, meski tak seorang pun melihat-Mu, dan terkadang aku pun ikut menari bersama-Mu. Dan Penglihatan Agung inilah yang menjadi inti dari seniku.

3 Hakikat Yang Maha Pengasih hadir secara langsung laksana sinar matahari yang menerangi bumi. Namun, kasih-Nya tidaklah berasal dari berbagai bentuk yang ada di bumi. Kasih-Nya melampaui setiap bentuk yang ada di bumi, sebab bumi ini dan segala isinya tercipta sebagai perwujudan dari kasih-Nya.

4 Jika kau ingin melihat wajah-Nya, maka tengoklah pada wajah sahabatmu tercinta.

5 Sekian lama aku berteriak memanggil nama-Mu sambil terus-menerus mengetuk pintu rumah-Mu. Ketika pintu itu terbuka, aku pun terhenyak dan mulai menyadari sesungguhnya selama ini aku telah mengetuk pintu dari dalam rumahku sendiri.

6 Demi Allah, ketika kau melihat Jatidirimu sebagai Yang Maha Indah, maka kau pun akan menyembah dirimu sendiri.

7 Di mana saja kau berada, apa pun keadaanmu, cobalah selalu menjadi seorang pecinta yang senantiasa dimabuk oleh kasih-Nya. Sekali kau dikuasai oleh kasih-Nya, maka kau akan hidup menjadi seorang pecinta yang hidup bagaikan dalam pusara. Dan kau akan tetap hidup hingga hari kebangkitan itu tiba, lantas kau pun akan dibawa ke dalam surga dan hidup kekal selamanya. Namun, jika kau belum menjadi seorang pecinta, maka pada hari pembalasan seluruh pahalamu tidak akan dihitung.

8 Pada Hari Kebangkitan, orang-orang akan berjalan sempoyongan. Di depan-Mu, mereka akan menggigil dengan wajah pucat karena ketakutan. Maka, aku akan memeluk kasih-Mu dan berkata kepada mereka: Mintalah apa pun; mintalah atas namaku.

9 Ketika aku mati sebagai manusia, maka para malaikat akan datang dan mengajakku terbang ke langit tertinggi. Dan ketika aku mati sebagai malaikat, maka siapa yang akan mendatangiku? Kau tak akan pernah dapat membayangkannya!

10 Hari ini, seperti hari lainnya, kita terjaga dengan perasaan hampa dan ketakutan. Namun, janganlah tergesa melarikan diri dari kenyataan pahit ini dengan pergi berdoa atau membaca kitab suci. Lepaskan semua tindakan mekanis yang berasal ketaksadaran diri. Biarkan keindahan Sang Kekasih menjelma dalam setiap tindakan kita. Ada beratus jalan untuk berlutut dan bersujud kepada-Nya.

11 Diamlah! Cinta adalah sebutir permata yang tak bisa kaulemparkan sembarangan seperti sebutir batu.

12 Mintalah sesuatu kepada-Ku, begitu Kau berkata suatu ketika. Aku tertawa dan berkata: Aku telah cukup bersama-Mu. Tanpa kehadiran-Mu, seluruh dunia ini hanyalah sebatang kayu yang mengapung dan terombang-ambing di samudera-Mu.

13 Yakinlah, di Jalan-Cinta itu: Tuhan akan selalu bersama-Mu.

14 Tak ada pilihan lain bagi jiwa, selain untuk mengasihi. Namun, pertama kali jiwa harus merangkak dan merayap di antara kaki para pecinta. Hanya para pecinta yang dapat lepas dari perangkap dunia dan akhirat. Hanya hati yang dipenuhi dengan cinta yang dapat menjangkau langit tertinggi. Bunga mawar kemuliaan hanya dapat bersemi di dalam hati para pecinta.

15 Segalanya yang kau lihat mempunyai akarnya di dalam dunia yang tak terlihat. Bentuk akan berubah, namun intisarinya tetaplah sama.

16 Ketika sedih, aku bersinar bagaikan bintang pagi. Ketika patah hati, hakekatku justru tersingkap sendiri. Ketika aku diam dan tenang seperti bumi, tangisku bagaikan guntur yang menggigilkan surga di langit tertinggi.

17 Hati manusia selalu terbuka dan dapat menerima segalanya: semua yang baik dan buruk menjadi bagian dari Sufi.

18 Aku kehilangan duniaku, ketenaranku, dan pikiranku. Ketika matahari terbit, maka semua bayang-bayang lenyap. Aku berlari mendahului bayang-bayang tubuhku yang lenyap saat aku berlari. Namun, cahaya matahari itu berlari mendahuluiku dan memburuku, hingga aku pun terjatuh dan bersujud pasrah ditelan samudera kilau-Nya yang mempesona.

19 Aku ingin melihat wajah-Mu pada sebatang pohon, pada matahari pagi, dan pada langit yang tanpa warna.

20 Karena Cinta segalanya menjadi ada. Dan hanya karena Cinta pula, maka ketiadaan nampak sebagai keberadaan.

21 Badan ini hanyalah suatu cermin surga. Energinya membuat para malaikat cemburu. Kemurniannya membuat malaikat Seraphim terkejut. Dan Iblis yang berdiam di urat-urat syarafmu pun menggigil takut.

22 Kau lebih mahal dibanding surga dan bumi. Apa yang bisa kukatakan lagi? Kau tak mengetahui bahwa selama ini segala yang berharga telah menjadi milikmu. Janganlah menjual dirimu dengan harga murah, sesungguhnya dirimu sangatlah mahal di mata Tuhan.

23 Cintaku pada-Nya adalah hakikat jiwaku. Hidupku adalah gelora yang selalu merindukan-Nya. Aku hidup seperti seorang gipsi pengembara, aku tak pernah menetap di tempat yang sama, namun setiap malam aku selalu bernyanyi dan menari ditemani bintang-bintang di bawah langit yang sama.

24 Kematianku adalah perkawinanku dengan keabadian.

25 Meski aku terbakar habis, namun aku tetap tertawa, karena abuku masih tetap hidup! Aku telah mati ribuan kali: namun abuku selalu menari dan lahir kembali dengan ribuan wajah baru.

26 Di gurun pasir tanpa batas, aku kehilangan jiwaku, dan menemukan bunga mawar ini.

27 Aku telah melihat wajah mulia Sang Raja. Dia adalah mata dan matahari surga. Dia adalah teman seperjalanan dan penyembuh semua mahluk. Dia adalah jiwa dan alam semesta yang melahirkan jiwa-jiwa. Dia menganugerahkan kebijaksanaan pada kebijaksanaan, kemurnian pada kemurnian. Dia adalah tikar sembahyang bagi jiwa orang-orang suci. Setiap atom di tubuhku berlompatan sambil menangis dan berkata: Terpujilah Tuhan.

28 Apapun juga yang mereka katakan atau pikirkan, aku tetap ada di dalam Kau, karena aku adalah Kau. Tak seorang pun dapat memahami hal ini, sampai ia mampu melampaui pikirannya.

29 Jika kau dapat bertemu dengan Jatidirimu meski hanya sekali, maka rahasia dari segala rahasia akan terbuka bagimu. Wajah dari Yang Maha Tersembunyi, yang ada di luar alam semesta ini, akan nampak pada cermin persepsimu.

30 Setiap penglihatan tentang keindahan akan lenyap. Setiap perkataan yang manis akan memudar. Namun, janganlah kau berputus asa, karena mereka semua datang dari sumber yang sama, dari Keabadian. Masukilah Keabadian itu, maka kau akan melihat segala sesuatu tumbuh dan berkembang, memberi hidup baru dan kegembiraan baru bagimu.

31 Ayat-ayat Tuhan itu tersimpan di hati langit yang paling rahasia. Suatu hari, seperti hujan, ayat-ayat Tuhan itu akan jatuh dan menyebar, sehingga misteri Keilahian akan tumbuh menghijau di seluruh dunia.

32 Jika kau berputar mengelilingi matahari, maka kau pun akan menjadi matahari. Jika kau berputar mengelilingi seorang Guru, maka kau pun akan bersatu dengan-Nya. Kau akan menjadi sebutir permata, jika kau menari mengelilingi-Ku. Dan kau akan berkelip seperti emas, jika kau menari mengelilingi-Nya.

33 Kau hanya memerlukan aroma anggur, karena makrifat akan menyala dengan sendirinya dari kesunyian hatimu setelah mencium aroma anggur itu, seperti juga nyala api akan tersilap dan berkobar dari aroma anggur! Bayangkan jika kau adalah anggur itu sendiri.

34 Sufi adalah seorang lelaki atau seorang perempuan yang telah patah hati terhadap dunia.

35 Kekasih, beri aku kesempatan untuk selalu mengetahui bagaimana cara menyambut-Mu, dan sulutkanlah obor di tangan-Mu agar membakar habis rumah ke-ego-an di dalam diriku.

36 Sembunyikan rahasia-Ku di dalam harta karun jiwamu. Sembunyikan perasaan ekstase itu di dalam dirimu. Jika kau menemukan Aku, maka sembunyikan Aku di dalam hatimu. Sadarilah kemabukan ini sebagai Kebenaran Mutlak!

37 Ingatlah bahwa Nabi Muhammad pernah berkata: Satu penglihatan tentang-Nya adalah suatu berkah yang tak terhingga. Setiap daun dari suatu pohon membawa suatu firman dari dunia yang tak terlihat. Lihatlah, tiap-tiap daun yang jatuh ke tanah sebagai suatu berkah dari-Nya. Segala sesuatu di alam ini senantiasa menari dalam harmoni, bernyanyi tanpa lidah, dan mendengar tanpa telinga, ya, semua itu adalah berkah yang tak terhingga dari-Nya.

38 Isi aku dengan anggur dari sunyi-Mu, biarkan anggur itu merendam pori-poriku, hingga Keindahan dari Yang Maha Agung akan terungkap bagiku. Inilah arti berkah bagiku!

39 Jika kau mendefinisikan dan membatasi Aku dengan berbagai konsepmu, maka kau akan kelaparan dengan dirimu sendiri. Lalu Aku pun akan jatuh ke dalam suatu kotak yang terbuat dari kata-kata, dan kotak itu adalah peti mayatmu sendiri.

40 Aku tidak tahu siapa sebenarnya Aku. Tetapi, ketika aku berjalan ke dalam diriku sendiri, maka aku pun terkejut: ternyata Aku adalah suara milik-Mu, gema yang terpantul dari Dinding-Keilahian.

41 Jati diri kita adalah Cahaya. Cinta-Ilahi adalah Matahari-Keagungan. Sinar-Nya adalah firman. Dan mahluk adalah bayang-bayang-Nya.

42 Perkecillah dirimu, maka kau akan tumbuh lebih besar dari dunia. Tiadakan dirimu, maka Jati dirimu akan terungkap tanpa kata-kata.

43 Ketika kami mati, jangan cari pusara kami di bumi. Tetapi, temukan di dalam hati para pecinta.

44 Ketika pikiran dilampaui, maka keindahan cinta pun datang menghampiri, berjalan dengan anggun, serta membawa secangkir anggur di tangannya. Ketika cinta dilampaui, maka Yang Maha Esa pun datang menghampiri Ia adalah Zat yang tak dapat diuraikan dengan kata-kata dan hanya bisa disebut sebagai Itu.

45 Setiap orang yang tinggal jauh dari sumber-Nya, dari Jatidirinya, maka ia akan selalu rindu untuk kembali ke masa ketika ia masih dipersatukan dengan-Nya.

46 Surga dibuat dari asap hati yang terbakar habis. Dan orang yang diberkahi oleh Tuhan adalah orang yang hatinya telah terbakar habis.

47 Awan-awan berada dalam keheningan meski penuh dengan berjuta kilat. Cinta akan memberi kelahiran baru bagi para filsuf berkepala batu. Jiwaku adalah ombak di dalam samudera kemuliaan-Mu. Dan di dalam keheningan: alam semesta beserta segala isinya tenggelam di dasar samudera kemuliaan-Mu.

48 Manusia ibarat suatu pesanggrahan. Setiap pagi selalu saja ada tamu baru yang datang: kegembiraan, kesedihan, ataupun keburukan; lalu kesadaran sesaat datang sebagai suatu pengunjung yang tak diduga. Sambut dan hibur mereka semua, sekalipun mereka semua hanya membawa dukacita. Sambut dan hibur mereka semua, sekalipun mereka semua dengan kasar menyapu dan mengosongkan isi rumahmu. Perlakukan setiap tamu dengan hormat, sebab mereka semua mungkin adalah para utusan Tuhan yang akan mengisi rumahmu dengan beberapa kesenangan baru. Jika kau bertemu dengan pikiran yang gelap, atau kedengkian, atau beberapa prasangka yang memalukan, maka tertawalah bersama mereka dan undanglah mereka masuk ke dalam rumahmu. Berterimakasihlah untuk setiap tamu yang datang ke rumahmu, sebab mereka telah dikirim oleh-Nya sebagai pemandumu.

49 Saat kau datang ke dunia ini, suatu tangga telah ditempatkan di depanmu, dan tangga itu akan mengantarmu kepada-Nya. Dari bumi ini, kau pun naik menjadi tumbuhan. Dari tumbuhan kau pun naik menjadi hewan. Setelah itu kau pun naik menjadi manusia mahluk yang mewarisi pengetahuan melalui akal dan iman. Lihatlah, tubuhmu merupakan turunan dari debu, tetapi bagaimana bisa tubuhmu menjadi begitu sempurna? Lalu, mengapa kau takut dengan kematian? Ketika kau berhasil melampaui bentuk manusia ini, maka tak diragukan lagi kau akan menjadi malaikat dan membumbung melampaui lapisan-lapisan langit tertinggi. Tetapi, janganlah berhenti di sana, bahkan badan surgawimu itu akan tetap tumbuh menjadi tua, lampaui lagi surga itu dan melompatlah ke dalam Samudera Kesadaran Yang Maha Luas. Biarkan dirimu yang bagaikan setetes air itu menjelma menjadi seratus samudera. Tetapi, jangan berpikir bahwa hanya setetes air itulah yang telah menjelma menjadi samudera, sebab samudera juga telah menjelma menjadi setetes air.

50 Sssttt! Diamlah! Dengarkan suara dalam dirimu. Ingatlah firman pertama-Nya: Kita melampaui setiap kata