Kamis, 21 Desember 2017

Kaf Ha Ya Ain Shod

Rahasia nya terbuka tabir.
Huruf Kaf ini bermakna kamalan. Kata kamalan berasal dari kata kamila-yakmalu-kamalan. Pada surah Al-Maidah 5:3, di dalamnya terdapat kata berhuruf Kaf, Miim dan Lam. Firman Allah: Pada hari ini akmaltu (Aku sempurnakan) untuk kamu agama mu dan telah Aku cukupkan kepada mu nikmat Ku dan telah Aku redhai Islam itu menjadi agama bagi mu.
Menariknya ayat ini diturunkan pada saat umat Islam merayakan Aidil Adha/Hari Raya Haji.

Huruf Ha’ : Rahasia nya bermaksud Jiwa Keillahian yang keluar dari paru-paru sebagai ungkapan tasbih dan tahmid yang dia yakini bahwa dirinya dari Dia Al-Huwa, bermula di atas Al-Huwa dan berakhir pada Al-Huwa. Huruf Ha’ ini bermakna hidayatan. Kata akar terdiri dari huruf Ha’, Dal dan Ya. Maknanya berkisar pada dua hal:
Pertama, tampil ke depan memberi petunjuk. Dari sini lahir kata hadiy yang bermakna penunjuk jalan kerana ia tampil kedepan.
Kedua, menyampai dengan lemah lembut. Dari sini lahir kata hadiah yang berarti penyampaian sesuatu dengan lemah lembut. Pengantin perempuan dinamai al-hadiyu kerana keluarga menghantarnya kepada suami dengan lemah lembut. Dari akar kata yang sama juga lahir kata al-hadiyu ialah ‘ternakan’ yang dipersembahkan ke Kaabah sebagai tanda pendekatan diri kepada Allah dan untuk memohon kasih sayang Nya.

Huruf Ya : Rahasianya Hati Rasulullah, yakni hati yang mampu untuk menampung seluruh isi alam. Huruf Ya bermakna Yaqinan artinya keyakinan. Yakin adalah sifat ilmu di atas makrifat.

Huruf ‘Ain : Rahasia nya Hakikat Ujud. Ia asal segala yang ada.
Huruf ‘Ain bermakna ‘Ilman. Kata ‘ilman berasal dari kata ‘alima-ya’lamu-‘ilman. Ilmu berarti menjangkau sesuatu sesuai dengan keadaannya yang sebenar. Bahasa Arab menggunakan semua kata yang tersusun dari huruf-huruf ‘Ain, Lam dan Miim dalam berbagai bentuknya untuk menggambarkan sesuatu dengan jelas sehingga tidak menimbulkan keraguan. Allah SWT dinamai ‘Alim kerana pengetahuan Nya yang amat jelas sehingga terungkap segala-gala.

Huruf Shod : Rahasianya keteguhan ilmu Arifbillah.
Huruf Shod bermakna Shabran. Kata Shabran berasal dari kata shabara-yashbiru-shabran yang maknanya adalah kesabaran. Firman Allah : Mereka itulah orang-orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi kerana kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan salam di dalamnya.

Huruf Ha : Rahasia nya pengisian alam dengan keindahan.
Huruf Ha bermakna Hikmatan. Kata yang menggunakan huruf Ha, Kaf dan Miim ini berkisar maknanya pada ‘menghalangi’. Memilih perbuatan terbaik dari dua hal yang buruk pun dinamai hikmah dan pelakunya dinamai hakim (bijaksana). Siapa yang tepat dalam penilaian dan dalam pengaturan Nya, dialah yang hakim.

Firman Allah : Allah menganugerahkan al-hikmah. Dan barangsiapa yang dianugerahkan al-hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi kurnia yang banyak dan hanya orang-orang yang berakal sajalah yang dapat mengambil pelajaran. (Al-Baqarah 2:269)

Huruf Miim : Rahasia Tauhid. Rahasianya damai.
Huruf Miim bermakna maghfiratan. Kata maghfiratan berasal dari kata ghafara-yaghfiru-ghafran-ghufranan-maghfiratan. Kata ghafara berarti menutupi sesuatu dan mengampuni dosa, yakni penutupan dosa-dosa karena kemurahan dan anugerah Allah.

Huruf Miim juga bermakna mata’an yang maknanya kesenangan.

Huruf ‘Ain : rahasianya hakikat ujud.
Huruf ‘Ain juga bermakna ‘Afwan. Kata ini berasal dari kata ‘afa-ya’fu-‘afwan. Kata yang terdiri dari huruf ‘ain, fa’ dan wauw. Dari sini lahir kata ‘afwu yang juga diartikan menutupi, bahkan dari rangkaian tiga huruf ini juga lahir makna terhapus atau habis tiada berbekas.

Huruf Sin : Rahasianya Allah di atas arasy ujud.
Huruf Sin bermakna salamatan. Kata salamatan berasal dari kata salima-yaslamu-salamatan, yang maknanya keselamatan. Terdiri dari huruf sin, lam dan miim maknanya berkisar kepada keselamatan dan keterhindaran dari segala yang tercela. Allah memberi salam kepada hamba-hambaNya di surga kelak. Surah Yaasin 36:58 : Salam sebagai ucapan dari Tuhan Yang Maha Pengasih. Huruf Sin juga bermakna sa’adatan yang berasal dari kata sa’ida-yas’adu-sa’adatan yang bermakna kebahagian dan keberuntungan.

Huruf Qaf : Rahasianya penerimaan curahan keyakinan.
Huruf Qaf bermakna qurban. Qurban berasal dari kata qaruba-yaqrubu-qurban-qurbanan yang bermakna kedekatan. Huruf Qaf bermakna qana’atan. Berasal dari qani’a-yaqna’u-qana’an-qana’atan yang secara bahasa bermakna rela atau suka menerima yang dibagikan kepadanya.

khaf: menutup semua/menguasai
ha: hak
ya: yang telah ditetapkan sebelumnya
‘ain : ucapan
shod: yang benar dan nyata.

Menutup semua/menguasai hak yang telah ditetapkan sebelumnya dan ucapan yang benar dan nyata.
Khaf ha ya ‘ain shod dibaca 333 x sangat bagus untuk mengisi semua ilmu di alam semesta.
Baca bismillah khaf ha ya ‘ain shod 13 x tahan nafas, untuk mengobati, memproteksi apapun, mengisi ilmu ke benda /orang, dll

Berikut ini salah satu contoh amalan asma’ kaf ha ya ain shod yang sangat dahsyad Berfungsi untuk pengecasan energi Tenaga Dalam, pembuka segala hajat dan masih banyak khasiat yang lain jika ditambah dengan beberapa ayat.

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM KAF HA YA ‘AIN SHOD, HA MIM ‘AIN SIN QOF, KUN FAYAKUN.

INNA QUWWATIN KAF HA YA AIN SHOD KIFAYATUNA HA MIM AIN SIN QOF HIMAYATUNA AHIN AHIN

‘AMSHONIHIN ‘AMSHONIHIN AZLAMUSYIN AZLAMUSYIN WA NARIN TALHABAT

Amalan Kah ha ya ain shod masih banyak sekali fungsinya termasuk konon katanya sebagai ilmu pelet.

Untuk mempermudah anda dalam mendalami khasita amalan huruf Nuranniyyah , berikut ini kami jelaskan secara terperinci makna yang terkandung dalam masing masing huruf.

Demikianlah semoga bermanfaat dunia dan akhrat. Aamiin ya Rabbal alamin…

Wallahu a’lam

Kamis, 12 Oktober 2017

MATI SAK JERO NING URIP

MATI SEBELUM MATI MENURUT SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI"
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan, “Wahai hamba Allah, sadarilah bahwa engkau hanya sebatas diberi harapan. Maka, jauhilah segala sesuatu selain Allah Azza wa Jalla dengan kalbumu sehingga engkau dapat dekat kepada-Nya. Matilah engkau sebelum mati. Matilah engkau dari dirimu dan makhluk. Sungguh telah diangkat berbagai hijab dari dirimu dan Allah Azza wa Jalla.”
Seseorang bertanya, “Bagaimana saya harus mati?” Lalu beliau menjawab, “Matilah dari mengikuti kemauan, hawa nafsu, tabiat dan kebiasaan burukmu, serta matilah dari mengikuti makhluk dan dari berbagai sebab. Tinggalkanlah persekutuan dengan mereka dan berharaplah hanya kepada Allah, tidak selain-Nya. Hendaklah engkau menjadikan seluruh amalmu hanya karena Allah Azza wa Jalla dan tidak mengharap nikmat-Nya.
Hendaklah engkau bersikap ridha atas pengaturan, qadha dan tindakan-Nya. Jika engkau melakukan hal yang demikian, maka hidup dan matimu akan bersama-Nya. Kalbumu akan menjadi tentram. Dialah yang membolak-balikkannya sesuai dengan kehendak-Nya. Kalbumu akan selalu menjadi dekat kepada-Nya, selalu terhubung dan bergantung kepada-Nya. Engkau akan selalu mengingat-Nya dan melupakan segala perkara selain Diri-Nya.
Kunci surga adalah ucapan La ilâha illa Allâh, Muhammadur-Rasûlullâh. Sedangkan esok,, kunci surga adalah kefanaan dari dirimu, orang lain, dan segala sesuatu selain Allah, dan dengan selalu menjaga batas-batas syariat.
Kedekatan kepada Allah adalah surga bagi manusia, sedangkan jauh dari Allah adalah neraka untuk mereka. Alangkah indah keadaan seorang Mukmin, baik di dunia ataupun di akhirat. Di dunia dia tidak berkeluh-kesah atas keadaaan yang dia alami, setalah dia memahami bahwa Allah meridhainya, dimana pun dia berada cukuplah bagiannya dan ridha dengan bagian itu. Kemanapun dia menghadapkan wajahnya, dia memandang dengan cahaya Allah. Setiap isyaratnya adalah kepada-Nya. Setiap kebergantungan adalah kepada-Nya. Setiap tawakalnya adalah hanya kepada-Nya.
Berhati-hatilah, jika ada seorang di antara engkau merasa bergembira berlebihan karena telah melakukan ketaatan, karena boleh jadi ada rasa takjub ketika dilihat orang lain atau berharap pujiannya.
Barangsiapa di antaramu ingin menyembah Allah, hendaklah memisahkan diri dari makhluk. Sebab, perhatian makhluk pada amal-amal mereka dapat merusaknya. Nabi SAW bersabda, “Engkau mesti ber-uzlah, sebab uzlah adalah ibadah dan bentuk kesungguhan orang-orang shaleh sebelum kalian.”
Engkau mesti beriman, lalu yaqin dan fana dalam wujud Allah, bukan dalam dirimu atau orang lain. Dan, tetaplah menjaga batas-batas syariat dan meridhai Rasulullah SAW. Tidak ada karamah bagi orang yang mengatakan sesuatu selain hal ini. Karena, inilah yang terjadi dalam berbagai shuhuf dan lawh kalam Allah Azza wa Jalla.
Engkau harus selalu bersama Allah; memutuskan diri untuk selalu dengan-Nya; dan bergantung kepada-Nya. Hal demikian akan mencukupkan dirimu dengan pertolongan (ma’unah) di dunia dan akhirat. Dia akan menjagamu dalam kematian dan kehidupan, menjagamu dalam setiap keadaan. Engkau harus memisahkan yang hitam dari yang putih!”
--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Fath Ar-Rabbani wal-Faidh Ar-Rahmani
— bersama Didik Al Hikam dan 12 lainnya.

Minggu, 08 Oktober 2017

RAHASIA SUJUD

Hakikat Sujud dan Hikmahnya

Ulil, NU Online 

Sujud merupakan salah satu rukun dalam shalat yang tidak boleh ditinggalkan. Namun sujud juga tidak baik jika asal dikerjakan. Karena dalam sujud itu terdapat nilai-nilai kerohanian yang sangat dalam. Dengan meletakkan kepala di bawah dan menempelkan kening dan hidung di atas tanah, dua lutut, dan telapak tangan serta ujung-ujung jarinya. <>Sebagaimana yang diterangkan oleh Rasulullah saw:

 

 اُمِرْتُ اَنْ اَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ اَعْظُمٍ: عَلَى الْجَبْهَةِ، وَاَشَارَبِيَدِهِ عَلَى اَنْفِهِ، والْيَدَيْنِ وَالرُّكْبَتَيْنِ وَاَطْرَافِ الْقَدَمَيْنِ

 

Aku disuruh bersujud pada tujuh tulang pada kening seraya menunjuk dengan tangannya kepada hidungnya-, dua tangan, dua lutut dan ujung-ujung kaku.

 

Keterangan tentang posisi fisik di atas hendaknya tidak haya dilaksanakan tetapi juga diresapi. Karena sesungguhnya rambu-rambu itu mengandung hikmah yang bila dilaksanakan dapat membantu seorang lebih khusyu’ dan ihlash dalam shalat. Jika demikian, wajar kalau Rasulullah saw kana menemani sahabatnya yang banyak bersujud

 

عن ربيعة بن كعب الأسلمى رضى الله عنه قال كنت أبيت مع رسول الله صلى الله عليه وسلم فأتيه بوضوئه وحاجته فقال سلنى فقلت  أسألك مرافقتك في الجنة. فقال : أوغير ذلك . قلت : هو ذاك . فقال أوغير ذلك . قلت : هو ذاك قال فأعني على نفسك بكثرة السجود

 

Dari Rabiah bin Ka’ab r.a, ia berkata: “Aku pernah bermalam bersama Rasulullah SAW kemudian aku membawa kepadanya air untuk beliau berwudhu dan buang hajat, lalu beliau bersabda: “Mintalah dariku”, aku berkata: “Aku meminta menjadi pendampingmu di syurga”, ia bersabda: “Mintalah selain itu”, aku berkata: “Aku hanya meminta menjadi pendampingmu di syurga”, Rasulullah SAW bersabda: “Mintalah selain itu”, aku berkata: “Itu permintaanku”, ia bersabda: “Bantulah aku mewujudkan permintaanmu dengan banyak engkau bersujud (shalat)”. HR. Muslim 1

 

Secara fisik kondisi sujud memang menunjukkan sebuah penghambaan total. Bagaimana posisi itu begitu sangat rendahnya. Namun dibalik kepasrahan dan kerendahan itu sesungguhnya Allah swt akan meninggikan derajatnya. Sebagaimana diterangkan

 

عن ثوبات رضى الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول عليك بكثرة السجود لله فإنك لا تسجد لله سجدة إلا رفعك الله بها درجة وحط عنك بها خطيئة قال معدان ثم لقيت أبا الدرداء فسألته فقال لي مثل ما قال لي ثوبان

 

Dari Tsauban r.a ia berkata: “Aku mendegar Rasulullah SAW bersabda: “Perbanyaklah bersujud sesungguhnya engkau tidak melakukan satu sujudpun karena Allah, melainkan Allah mengangkatkan engkau dengan sujud tersebut satu derajat dan Allah menghapuskan darimu satu kesalahan”. HR. Muslim

 

Dan yang paling hakiki dari sujud adalah merasakan kedekatan antara seorang hamba dan tuhannya. Pada saat sujud itu bisa dengan mudah seorang hamba menitikkan air mata, atau merasa intim dengan Allah swt. Begitu yang diajarkan Rasulullah saw dalam haditsnya.

 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ؛ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ“أَقْرَبُ مَا يَكُوْنُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ. فَأَكْثِرُوْا الدُّعَاءَ”

 

Hadits riwayat Abi Hurairah Radhiyallahu’anhu, Bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: “Paling dekatnya seorang hamba dengan tuhannya ialah ketika dia bersujud. Maka perbanyaklah berdo’a

Kamis, 05 Oktober 2017

SYA'IR JIWA JIWA YANG RUBUH

* MERAJUT HARI YANG KELABU *~ 



Bukan benang yang tengah ku sulam.
Tapi helaian kegalauan yang berserak
Menutupi indah pandang pelataran hati
Hati yang remuk tak punya bentuk

Bukan juga aksara memuji yang ku toreh.
Tapi lubang-lubang duka minta ditambal
Karena nafas-nafas sesak tak pelik
Menghembus aroma busuknya rasa sakit

Kelambu-kelambu yang dulu merapat pun.
Tengah menganga tanpa terkunci melindung
Ya,melindung kotak hati agar tak terluka lagi
Agar kegalauan tak menyusup tanpa mengetuk

Namun,pertahanan hati terlanjur rubuh.
Tak kuat tenaga tuk menolak atau menampik
Karena telah temu titik lemah
Hancurpun mendera juga nantinya

Kegalauan ini tak ubah malam kelam.
Gelap tertampung mendung tak berbinar
Kosong tanpa cumbuan pijar bintang
Ataupun rembulan yang mengecup malam

Tersiksa...amat hati ini dikikis sakit.
Perih,ingin memekik pada sunyi
Namun,tertahan seluruh mampu
Tak izinkan mencurah pada malam kelabu.

*******

~* BAHASA HATI *~


Tak sampai kah warta bahasa hati ku
Yang ku titip pada angin berdesir
Tuk menilik cinta di seberang
Bahwa penanti mengharap balas

Tersesatkah ia pada kerumunan ragu
Atau tak terbaca penafsir asmara
Gundah aku menanti jawab
Rasa ku tergantung menunggu pasti

Detik,menit,bahkan hitungan hari
Yang ku nanti tak juga singgah
Balasan cinta dari tiga kata
Aku mencintai kamu

*****

~* ENTAH *~

Entah . . .
Berapa banyak lagi harus ku telan
Pahit getirnya ujian hidup ini
Tanpa selingan manis di tiap tetes
Atau kelegaan untuk sejenak bernafas
Walau satu detik yang tersedia

Entah. . .
Sampai kapan tinta kan habis
Menuliskan rinci hidup suramku
Padahal lembaran lembaran masih tertumpuk
Menunggu digilir untuk pencatatan

Entah. . .
Berapa banyak lagi tangis ku tumpahkan
Memenuhi alur pedìh yg kian rumit
Dan membuatku kehilangan daya

Entah. . .
Sampai kapan tubuh ini di dera
Padahal makin payah tuk menopang
Beban beban hidup yang terus melukai

Entah. . . 
Entah. . .
Entah. . .
Dayaku hampir tanpa sisa
Habis,terkuras penuh. . .

*****

~* ASAKU YANG TERBANG *~

 
 Angin malam berhembus mengusik lamunanku
Mendungpun menyusul
Mengacaukan sekejap indah malam

Rintik tetesan gerimis datang
Meramaikan sepinya malam ini
Lalu beralih menjadi hujan
Yang semakin mengusik ketenangan malam

Sang rembulan jua bintang hilang entah kemana
Tak ku temui lagi mereka dalam sudut malam ini

Hujan semakin deras
Guntur datang menghempas keheningan
Aku terpaku menyaksikan
Betapa tak indah malam hu ini
Tak indah jua seperti hatiku yang kelabu
Hati yang tertekan rasa sepi

*****~* SAMUDERA AIR MATA INI *~


Mengering sudah. . 
Samudera air mata ini
Semenjak luka itu bermuara dalam relung hati
Terkikis perih mengendap dalam sanubari

Meng0yak jiwaqu yang terlanjur terdiam
Karena sembilu menyisakan kepedihan

Dalam hela nafas panjang
Aku merenung. .
Tentang makna dari rasa ini
Tentang Pedih. .
Tentang air mata, ,
Tentang jiwaku. .

Sakit hati ini karena mu
Yang menghantui hari indahku
Yang buat aku mengalirkan air mata yang sia sia
Yang membuatku kalut tenggelam dalam luka itu

Sakit hati ini. . 
Ingin ku hapus dalam mem0ri . . 
Ingin ku buang. ,menjauh dari hariku

Perlu kau tahu. . 
Diri ini bisa sendiri tanpamu. . 
Dan akan kembali,
Menggapai harapan yang ku dambakan
Sebuah kebahagiaan lain yang menantiku di ujung persimpangan. .

******

~* TUHAN...AKU INI SIAPA ? *~

Tuhan. .dalam pagi kali ini
Aku ingin mengeluhkan tentang sebuah jati diri
Tuhan. .mengapa aku tak mengerti tentang diri ini
Yang terkadang tak bisa memaknai seulas kata
Yang tersirat dalam lubuk batin ini

Tuhan. . Aku ini siapa?
Mengapa serasa bertubi2 tanya merasuki diriku
Aku terpaut dalam bingung
Aku tersesat dalam jalanku sendiri

Tuhan. .aku hampir menyerah
Mencari jawaban jati diri ini
Aku terpedaya oleh kata menyerah
Aku termenung oleh kata pasrah

Mengapa seperti ini Tuhan?
Andai aku menapaki jalan ku
Mengikuti jejak yang tak nampak ada ujung
Lalu aku melangkahkan kaki ini
Jejak jejak itu lenyap
Terkubur pasir yang tersapu angin
Lalu. . Kini apa?
Apa yang bisa ku jadikan penuntunku
Tuk mencari jati diri ini
Dalam perjalanan panjangku yang tak pernah ku temui yang ku mau

Tuhan. . 
Diri ini Mengharapkan setitik penerang tuk kau kirimkan
Penerang unt jalanku yang merintang
Penerang unt jiwaku yang hampir hilang.

******

~* RANTAI JIWA *~


Sesak rasanya dada ini
Ketika cintamu menyambut
Cinta yang membuatku bungkam
Tak punya kata kata

Tapi begitu pedih kisahnya
Terpisah jarak begitu jauhnya
Kau bilang dunia kita beda.

Kau pun bilang,
Aku adalah cahaya yang sulit kau gapai

Apakah merahnya mawar tak dapat menyentuh langit biru?

Kapan kiranya dapat menyatu
Aku ingin, hanya berdua
Menapaki putih pasir saat senja

Entah, aku menangis sekarang
Ketakutan itu datang lagi
Jika tiba masa perpisahan
Aku tak punya daya
Pertahananku ambruk seluruhnya
 

Aku takut. . .
Sangat takut berpisah.

****

~* TENTANG HIDUP *~


Aku berpikir tentang hidup
Dan airmata mulai turun dengan indahnya
Mengikuti alur kesenduan pada tiap tarikan nafas
Dadaku bergemuruh memutar ulang yang berlalu.

Mengenang kembali yang begitu berbeda
 
Ketika kekosongan ini selalu terisi
Ketika hambarnya hidup tak pernah ku rasakan
Ketika semua berjalan begitu normal
Dan ketika aku tidak sendiri
 

Hingga seluruhnya terpecah,terburai
Menjadi potongan-potongan tak menyatu
Berganti kamuflase tak berarti
Aku keluhkan semuanya.

Mengutuk ketidakadilan pada hidupku
Mencaci maki kesepianku yang menjadi parasit
Merutuki takdirku yg menyedihkan.

Ingin, aku akhiri ini...
Menutup diaryku seperti mauku
"Akhirnya aku pergi dari dunia"

*******
 ~* ANTARA ADA DAN TIADA *~

Entah siapa dan apa harus ku percaya
Kecewa ku telah runtuhkan segalanya
Rasa sakit yang kini menyelimuti
Terasa kan mencekik ku sampai mati.


Aku bingung menafsirkan kata-kata telaah
Jika nyatanya hanya menampilkan tipu dibalik wajah
Senyum tulus sepintas terasa pias
Beralih senyum licik amat puas.

Seakan berkata "Aku tlah menang atas dirimu"
Tak ada hati tergambar merah lagi
Sudah retak,penuh lubang,dililit gigil.

Sekarang,siapa harus ku salahkan?

Aku keliru mempercayai awan di langit
Aku begitu bodoh tertipu terang pada nyala api
Sungguh,aku terlalu kecewa pada bening hatimu.
Pada harum mawar yg kau lilitkan duri.

Dadaku sesak tiap menghirup aroma hadirmu.
Bahkan diri ini merasa enggan memandangmu lagi.
Rasa percayapun telah hangus dalam bara kecewa.

Ingatanku jua menghapusmu
Dan aku telah lupa, 
Pernah mencintaimu.

********
~* INILAH MATAKU YANG MEMBUTA *~


Ini mataku yang membuta
Mata yang dulu menatapmu manja
Tlah tertutup hanya nampak gulita
Tak bisa mengira bentuk rupa
Hanya berujar lewat suara.

Ini tanganku yang cacat
Yang dulu kau pegang erat
Yang dulu mendekapmu hangat
Yang dulu kerap menuliskan surat
Walau sekarang sudah cacat.

Dan ini hatiku
Yang tulus mencintamu
Mendamba milikimu
Yang rela menunggu
Dalam keegoisan sang waktu
Dulu, ketika kau jadi cinta pertamaku.

*******

~* AKU JUGA MANUSIA *~

Katanya aku ini tumpukan nasi basi
Menyebar busuk ke hidung lelaki
Katanya aku ini menjijikkan
Menutupkan mata jika berpandangan.

Katanya aku ini sekedar sampah
Tak layak untuk dijamah.

Katanya aku ini murahan
Sekelas jajaran barang loakan.

Tapi aku manusia
Aku wanita penjaja malam gulita.

Aku miliki rupa juga nurani
Satu kaum dengan insani.

Jangan!
Jangan cacian kau sodorkan!
Jangan pula kau salahkan!

Aku juga makhlukNya
Aku juga ciptaanNya
Hanya saja...
Nasib kita berbeda...

*******
~* DITUSUK BELATI *~


Lagi, ditusuk lagi
Seribu belati, menghujam lagi
Apakah aku mati?


Ini darah, darahku, di tanah
Kental, memerah
Apakah aku jadi jenazah?

Iya, ini perang, perang nafsu
Aku lari, diburu, mati aku.

Kini beringas, buas, ganas
Sesak napas, aku lemas.

Terjungkal, tersengal
Jatuh aku kena penggal.

Mati, tak hidup lagi
Habis, kini tangis
Lenyap, hanya asap
Kalah, sudah, nyerah...

*******

~ PUCUK LAYU CANDU ASMARA *~


Pucuk-pucuk candu asmara mengering mati
Kuncup-kuncup sekar wangi pun layu
Gugur meluruh jatuh 
Begitu jua cinta yang ku punya.


Mati tak punya nyawa lagi
Hatiku pun melepuh amat perih
Kerana kumbang telah berpaling
Tak ingat lagi pada selir kembang.

Padahal sekian lama menanti pasti
Diharap pemujanya datang lagi.

Sudah.... Aku lelah...
Tak kan lagi meminta hadirnya
Biar saja aku pun layu
Mati kaku menyimpan pilu
Sudah.

*******

~* ITU KOPIKU *~


 Itu pekat,kental begitu hitam
Itu kopiku,penenangku di malam kelam
Terseduh untuk harapku yang muram
Memikirkanmu sekian jam.

Nelangsa,aku terus terduduk
Menghayalkanmu jauh di ufuk
Ingin aku datang mengetuk
Pintu hatimu tuk ku jenguk
Agar terlepas ragu yang mengutuk
Ah,aku terpuruk.

*******
Harus ku endapkan seberapa dalam lagi
Segala kecewa yang ku kemas rapi
Aku manusia memiliki sebentuk hati
Tak mungkin tahan disakiti berulang kali

Kini sabarku tinggalah ampas
Terlalu sering kau peras merampas
Kau menjauh membiarkanku terhempas
Tak peduli lagi akan hatiku yang memanas

Lepas sudah segenggam asa yang tersisa
Kau tlah buat aku mati rasa
Merasakan sakit semakin kentara
Aku tak mau lagi mengenal CINTA.

*******
Pernah aku terpaksa mengecup pedih
Juga segala kelam di ranjang pengasingan
Menjerit bersama tangis sesal
Meskipun jiwaku terpasung ketakutan
Ingin aku mengumpat caci tanpa henti
Sekeras mungkin hingga langit pecah;
'Aku muak sembunyi!'

Mauku tak cuma terbaring di pengasingan
Dirajam sepi terpasung takut menerus
Ah,aku tak lagi kebal menahan
Mengutuk aku kah sang waktu
Seakan ini tlah jadi takdir penderitaan
Andai demikian. . .
Bolehkah akhirnya ku akhiri dengan mati?
Dengan darah mengitari nadi
Aku tak tahan hidup dengan sepi.

*******
Nalarku kembali tak waras
Melontarkan marah segala pecah
Diam sejenak lalu berderai
Meluap tangis diantara tirakat
'Aku tak kuat lagi'

Remuk sabarku diludahi
Tidak adakah ertimu tentang rapuh?
Tentang setiaku merajut cinta?
Menjadikannya hangat simpul tulus
Agar awet tak kunjung pupus
Tapi seluruhnya kau tabur pengkhianatan
Menjadikanku tak waras oleh cinta
Yang semu tak terpetik setiamu

Cintaku tlah keliru.

*******

Pernah aku terpaksa mengecup pedih
Juga segala kelam di ranjang pengasingan
Menjerit bersama tangis sesal
Meskipun jiwaku terpasung ketakutan
Ingin aku mengumpat caci tanpa henti
Sekeras mungkin hingga langit pecah;
'Aku muak sembunyi!'

Mauku tak cuma terbaring di pengasingan
Dirajam sepi terpasung takut menerus
Ah,aku tak lagi kebal menahan
Mengutuk aku kah sang waktu
Seakan ini tlah jadi takdir penderitaan
Andai demikian. . .
Bolehkah akhirnya ku akhiri dengan mati?
Dengan darah mengitari nadi
Aku tak tahan hidup dengan sepi.

*******
Akankah tetap sunyi selalu
Jiwa terkungkung tak bebas
Hendak berlaripun seakan tak mampu
Diliput takut tak mau mendongak
Hanya tuk sekedar mencuri terang

Ah,Jiwa ini hampir tak waras jadinya
Menunggu bangkit sekuncup berani
Mengangkat wajah agar tersadar
Bahwa aku linglung menata hidup
Bahwa itu salah dan keliru

Tapi kenapa takutku menjerat
Mengurung jiwaku dalam bui sunyi
Aku mau berontak!
Aku mau lari!
Aku mau....

Kenapa begitu lemah ragaku
Kenapa harapanpun seakan sirna
Ditelan kabut pagi hari
Lenyap,tak kembali.

*******
Titik bening menggantung diujung
Enggan jatuh disentuh beliung
Meratap nanar menepi dipinggir semenanjung
Berpeluk sunyi dibawah teduh payung
Ah,perawan manis rupanya bertudung
Nampak gundah memandang mendung
Mungkinkah ia tengah berkabung
Gulana apa tengah ia kandung
Hingga mengerutkan elok si pipit lesung
Ah,perawan manis cantik bertudung
Tak usahlah engkau bingung
Abang datang bawakan kembang lembayung

*******

Senja mulai pergi
Tapi aku terkurung sepi
Dalam gulita ruang kehampaan
Dalam sunyi yg ku jadikan teman
Tapi sewajah mu menemani
Mendengarkan suara hati
Meskipun tangis tak henti-henti
Aku bahagia sedetik lalu
Namun kini dipikat sendu
Menahan sakit tepat di ulu
Dg tangis kian tersedu
Habiskan malam makin kelabu.

*******

Tak sampai kah warta bahasa hati ku
Yang ku titip pada angin berdesir
Tuk menilik cinta di seberang
Bahwa penanti mengharap balas

Tersesatkah ia pada kerumunan ragu
Atau tak terbaca penafsir asmara
Gundah aku menanti jawab
Rasa ku tergantung menunggu pasti

Detik,menit,bahkan hitungan hari
Yang ku nanti tak juga singgah
Balasan cinta dari tiga kata
Aku mencintai kamu.

*****


~* DIMANA KEADILAN ITU *~



Rasa keadilan terlanjur berkarat
Ditelanjangi zaman yang begitu dungu
Cukong-cukong menjadi pengerat
Bak tikus-tikus gendut pulang berburu
Biadab. . .sungguh..


*******

~* IBU ...*~



Ketika tangisku mengusik lelapmu
kau hampiriku dan tenangkanku
Kau dekap aku dalam pelukmu
Beri kehangatan untukku

Ketika aku belajar berjalan
Kau tuntun aku menopang badan
Menjagaku,memegangku erat
Karena aku belum mampu sendiri

Namun,ketika aku telah dewasa
Ku buat engkau menangis setiap malam.
Ku buat engkau khawatir
Karena ku pergi tanpa ingat pulang

Ibu. . 
Maafkan aku yang tertunduk di hadapmu
Ma'afkan aku yang menyakitimu
Ibu. . 
Aku mencintaimu. .


*******

Ku miliki sekeping cinta
Dan ku ingin membawanya pergi
Meletakkannya di ruang hatimu
Dan takkan ku biarkan cinta itu lari
Membiarkanmu kesepian tanpa kasih sayang
Membiarkanmu sendirian tanpa pelukan hangat
Dan izinkanlah sayap sayap cintaku
Membawamu terbang jauh
Mengantarkanmu menuju istana cintaku
Dan jadilah mahkota cinta bagi hatiku...

*******

Mengering sudah. . Samudra air mata ini
Semenjak luka it bermuara dalam relung hati
Terkikis perih mengendap dalam sanubari

Meng0yak jiwaqu yang terlanjur terdiam
Karena sembilu menyisakan kepedihan

Dalam hela nafas panjang
Aku merenung. .
Tentang makna dari rasa ini
Tentang Pedih. .
Tentang air mata, ,
Tentang jiwaku. .

Sakit hati ini karena mu
Yang menghantui hari indahku
Yang buat aku mengalirkan air mata yang sia sia
Yang membuatku kalut tenggelam dalam luka itu

Sakit hati ini. . 
Ingin ku hapus dalam mem0ri . . 
Ingin ku buang. ,menjauh dari hariku

Perlu kau tahu. . 
Diri ini bisa sendiri tanpamu. . 
Dan akan kembali,
Menggapai harapan yang ku dambakan
Sebuah kebahagiaan lain yang menantiku di ujung persimpangan. .


*******

Tuhan. .dalam pagi kali ini
Aku ingin mengeluhkan tentang sebuah jati diri
Tuhan. .mengapa aku tak mengerti tentang diri ini
Yang terkadang tak bisa memaknai seulas kata
Yang tersirat dalam lubuk batin ini

Tuhan. . Aku ini siapa?
Mengapa serasa bertubi2 tanya merasuki diriku
Aku terpaut dalam bingung
Aku tersesat dalam jalanku sendiri

Tuhan. .aku hampir menyerah
Mencari jawaban jati diri ini
Aku terpedaya oleh kata menyerah
Aku termenung oleh kata pasrah

Mengapa seperti ini Tuhan?
Andai aku menapaki jalan ku
Mengikuti jejak yang tak nampak ada ujung
Lalu aku melangkahkan kaki ini
Jejak jejak itu lenyap
Terkubur pasir yang tersapu angin
Lalu. . Kini apa?
Apa yang bisa ku jadikan penuntunku
Tuk mencari jati diri ini
Dalam perjalanan panjangku yang tak pernah ku temui yang ku mau

Tuhan. . 
Diri ini Mengharapkan setitik penerang tuk kau kirimkan
Penerang unt jalanku yang merintang
Penerang unt jiwaku yang hampir hilang


********

 ~* HAI LANGIT *~


Hei langit,menangislah denganku
Temani aku habiskan malam
Menghitung jejak jejak kenangan
Lalu membuangnya jauh
Hilang,lenyap dari memori

Menangislah denganku
Biar aku berteriak pada lingkarmu
Agar tak ada yang tahu
Aku menjerit sakit

Temani aku sampai muara ini kering
Sampai diriku lelah
Sampai diriku lemah
Sampai sakit ini terobati

Menangislah,temani aku
.

********

Dulu redup tanpa bias terang
Kosong tanpa terisi
Ruang hati yang mulai merapuh
Hingga tak terasa hidup
Lalu...
Aroma aroma asing berhembus
Menyelinap memasuki celah
Membuatku merasakan damai
Terus membelenggu sekat jiwa
Namun keraguan membiarkanku lemah
Inikah yang ku nanti nanti?
Atau hanya penawar yang kan hilang
Keyakinanku meleleh terbakar
Aku...
Ah...
Mengapa goyah menerpaku?
Menguliti yakin pada serambi
Tuhan...
Aku tak tahu...


*******

Kotak ketenangan terkunci rapat
Kegundahan membelit tak lepas
Maut menantang pesakitan
Jiwa pun hampir melayang

Tak ada liru catatan pertukaran
Namun garis merah membelenggu
Mungkin pertanda nyawa kan meregang
Diliputi gundah berlapis bimbang

Aku takut memintal arah hidup
Aku takut akan tetap sama
Hanya mati,tanpa nafas
Tanpa damai...


*******
Dulu redup tanpa bias terang
Kosong tanpa terisi
Ruang hati yang mulai merapuh
Hingga tak terasa hidup
Lalu...
Aroma aroma asing berhembus
Menyelinap memasuki celah
Membuatku merasakan damai
Terus membelenggu sekat jiwa
Namun keraguan membiarkanku lemah
Inikah yang ku nanti nanti?
Atau hanya penawar yang kan hilang
Keyakinanku meleleh terbakar
Aku...
Ah...
Mengapa goyah menerpaku?
Menguliti yakin pada serambi
Tuhan...
Aku tak tahu...


*******


MERAH PUTIH

Di suatu masa saat aku masih berpijak di bumi pertiwi
Berdiri tegak bersama bangsa ini
Ku teguhkan hati tuk setia hormatkan diri
Mengiringi setiap langkah jiwa kami
Kala itu,langit dan bumi adalah saksi
Saksi atas kebulatan tekad kami
Saksi atas kesetiaan bangsa ini
Mengiringi MERAH PUTIH menuju puncak tertinggi
Berkibarlah MERAH PUTIH kami
Tunjukkan bahwa engkaulah jati diri kami

*******


Benci ini. . 
Bagai duri2 yang menusuk tiap relung hati juga jiwaku
Memenjarakan aku dalam bui2 penuh amarah
Aku ingin melawan,menentang, memerangi
Tapi dayaku hanya sejengkal nyawa bunga yang hampir mati
Aku karam dalam bayang2 kebencian
Aku Tak mampu sekuat karang lautan menahan debur 0mbak
Aku Tak bisa seperti kej0ra yang tetap bercahaya ketika malam
Kebencian ini tlah buatku tak bergeming
Benci. . Hilanglah..


*******

Senja membuta tertutup mendung
Tak terbias oleh rona indah
Lalu awan deraikan air mata 
Dalam tarian memilukan
Dipermainkan angin menghempas tiada mengiba
Guntur pun kan singgah
Beradu dg langit kelam menghitam
Amat Tak indah lukisan senja ini
Tak sajikan pes0na mengg0da
Tak pedulikan denting waktu yg memaksa hari
Senja ku tak seelok hamparan puspa mewangi
Tapi buruk,memaparkan kelam
Senja ku terenggut bayang hitam
.

*******
Mulai datang kembali rasa takut itu
Menyelimuti kemurungan hati ini
Entah mengapa ada dan slalu ada
Apa yang ku takuti?
Takut kehilangankah?
Takut dibenci?
Hah,aku tak tahu
Aku tak tahu apa yang ku takuti
Semua itu datang tanpa ku minta
Rasa takut yang tak ku mengerti
.

*******

Benci ini. . 
Bagai duri2 yang menusuk tiap relung hati juga jiwaku
Memenjarakan aku dalam bui2 penuh amarah
Aku ingin melawan,menentang, memerangi
Tapi dayaku hanya sejengkal nyawa bunga yang hampir mati
Aku karam dalam bayang2 kebencian
Aku Tak mampu sekuat karang lautan menahan debur 0mbak
Aku Tak bisa seperti kej0ra yang tetap bercahaya ketika malam
Kebencian ini tlah buatku tak bergeming
Benci. . Hilanglah..


*******
Kesalku saling bertaut membuat sarang kerumitan.
Lebih rumit dari benang-benang tipis ngeloyor tak tau jalan.
Sampai deretan keras putih ini malah membuat derit-deritan.
Bukan mau pasang kekuatan tak ada faedah berjajaran.
Tapi duri-duri runcing telah menusuk ulu hati di tepian.
Kesalku ini menguntum tangkaian kembang kekecewaan.
Bukan kembang wangi yang kau jumpai di pertokoan.


*******

Peri2 kecil. . Bawa aku temui dirinya
Ingin ku pandang sebentuk wajah yang buat ku merindu
Ingin ku dekap dirinya dalam peluk ku

Peri peri kecil. . 
T0l0ng jaga dia saat tangan ini tak bisa menjamahnya
T0l0ng hapuskan air matanya saat ia menangis untuk ku
Dan bisikkan padanya sebuah kata tentang cinta
Tentang rasa sayangku
Tentang aku yang selalu merindunya
.

********

Detik pun berdentang lagi
Mendekati menit perpisahan ini
Di atas tanah kenangan terpatri
Kau lambaikan ratapan pilu tentang hati
Kini pun berpisah lagi
Dan segala kenang pun menghilang lagi
Ketika denting telah mengalun pergi
Waktu pun berlalu 
Tanpa ku sadar aku merindu
Hadirmu ku harap selalu
Untuk menyapa salam rinduku
Mengenang kenang masa lalu
Saat cinta indah ini bersatu
.

*******
Diam,mungkin cuma itu
Lisanku tak akan berlagu
Akan diam membisu
Aku tak mau bercurah lagi

Aku kan kembali dalam diam
Menyepi pada padang gulita
Di balik rerimbunan pilu

Aku kan menjauh
Akan tertunduk saja
Menatap kering tanah
Beriring tetesan air mata lara

Aku kan diam lagi
Tak kan menyapamu
Juga bumi tempat pijakku
Aku kan berpaling 
Dan tetap diam
.

*******

Puspa senja menyiratkan indah
Dibalik lambaian nyiur tepi pantai
Menyajikan bias damai lewat anugrah indah
Dari khaliq sang pencipta semesta ini
Gulita pun kan segera nampak
Menyerukan warta peringatan
Malam kan segera menjelang
Namun tak berarti malam menyuram
Karena berlian terang kan mengawang
Pada angkasa yang membahana
.

*******
Aku tau beribu jarum menusuk ulu hatimu
Meninggalkan luka yang tak kan mudah sembuh
Menyisakan bekas yang tak mungkin hilang
Atau mematahkan penopang lelah untuk sandaranmu 
Aku juga tau kau hampir menyerah
Ingin menyudahi irama menyakitkan ini
Ingin mengetikkan kata berakhir pada cerita ini
Namun,kau tak perlu terus bermuram 
Karena aku disini menemanimu,untukmu
.

*******

Aku damai,amat damai
Walau bulir air mata brguguran
Walau hati ini tengah gundah
Walau senyum ini pun memudar
Aku menikmati sendu ini
Aku menikmatinya
Walau brkali-kali goyah
Ah,mengapa kau menangis jua?
Ku mohon tepis air mata itu
Jangan menangis karena ku
Biarkan saja aku sendiri
Karena ini milikku,hanya milikku
Aku tak mengharap iba mu
Biar ku nikmati sendiri
Sendiri,dengan detik yg berlalu
.

********
Ada yang beda pada persimpangan ini
Tak ada guratan-guratan senyum berjejer
Hanya tertunduk tiap wajah yang ku temui
Menatap tanah gersang yang terpecah mengering
Kemana rona-rona ceria yang dulu terlukis
Kemana mereka yang menyadurkan sajak bahagia
Mengapa hanya ada raut kemurungan juga sendu
Mengapa tak mendongakkan wajah penuh tawa
Kemana rumpun-rumpun ceria yang dulu 
Aku merindukannya,sangat...


********
Aku damai,amat damai
Walau bulir air mata brguguran
Walau hati ini tengah gundah
Walau senyum ini pun memudar
Aku menikmati sendu ini
Aku menikmatinya
Walau brkali-kali goyah
Ah,mengapa kau menangis jua?
Ku mohon tepis air mata itu
Jangan menangis karena ku
Biarkan saja aku sendiri
Karena ini milikku,hanya milikku
Aku tak mengharap iba mu
Biar ku nikmati sendiri
Sendiri,dengan detik yg berlalu
.

*******

Ada sederet kejora membagi gemilang
Pada langit gelap sang malam sunyi
Menabur secercah rupa penerang
Bagi mimpi-mimpi yang nampak suram

Kejora mengaduh di pangkuan rembulan
Rembulan yang kini berganti purnama
Mengharap kemilaunya tak meredup
Agar terangnya tetap mengawang hingga pagi
Agar terangnya tetap menemani mimpi
Bagi insani yang mengarung dalam buaian lelap
 
*******

Kau tahu hati ini mengering
Layaknya tanah merah yang tandus
Tanpa tetesan penyejuk
Tanpa benih-benih
Tak ada yang bersemi 
Semuanya mati,hilang
Juga hati yang merasa terpupus
Ia terluka karena acuhmu
Bahkan hampir remuk
Karena kau telah goreskan pedih
Saat ini,cintamu yang ku mau
Agar hati ini tetap bertahan
Tapi sia-sia,percuma
Karena kau...
Tak kan pernah perduli
Tentang laranya hati juga aku


********


Ku miliki sekeping cinta
Dan ku ingin membawanya pergi
Meletakkannya di ruang hatimu
Dan takkan ku biarkan cinta itu lari
Membiarkanmu kesepian tanpa kasih sayang
Membiarkanmu sendirian tanpa pelukan hangat
Dan izinkanlah sayap sayap cintaku
Membawamu terbang jauh
Mengantarkanmu menuju istana cintaku
Dan jadilah mahkota cinta bagi hatiku


*********


Petikkan ku dawai cinta
Tuk menghibur hati yang terluka
Nyanyikan ku senandung sayang
Agar jiwaku tak sepi
Agar seberkas sinar terang
Dapat masuk ke dalam celah hati
Di hidupku yang suram

M0h0n bisikkan padaku
Pujian indah tentang cinta
Biar diri ini bisa mengerti
Tentang hidup yang dijalani
Biar langkah ini tak salah menapak jalan
Karena hanya s'orang diri
Berdiam di gelap malam

Beri aku seucap kata
Tuk ku ingat selalu di hati
Tuk ku simpan untuk kenangan
Tuk ku bawa pergi
Menuju duniaku yang abadi


********

Tak ada yang tenangkanku
Di saat duri duri gelisah itu datang
Menyakiti jiwa ku yang tak tenang
Kemanakah kau?

Tak ada yang menghapus air mataku
Di Saat ku terpuruk menangisi kisah lara ku
Membiarkannya menetes jatuh
Tak pedulikan diriku juga
Dimanakah kau?

Ketika diri ini lelah berharap
Ketika diri ini makin sendiri
Semua musnah perlahan
Segala bahagiaku yg tersisa

Kemanakah kau?
Dimanakah kau?
Saat aku membutuhkanmu
Saat aku inginkan hadirmu. . 
Kau tak peduli. 
Tak peduli lagi. .


*******
Angin menghempas kasar helaian hitam
Menampar kebisuan tak menyuara
Ah..aku tersadar sejenak
Tetapi,kembali merunduk membisu

Aku tak pahami p0t0ngan cerita dalam pikir ku
Semua bertaut tanpa ku minta
Menyatu bagai benang2 rumit menyimpul

Letih,,aku tak mampu berpikir
Seakan batuan2 menghantam keras
Mer0b0hkan tameng hati yg ku miliki

Pikirku membuyar
Tertunduk pada diam kepasrahan
Ya Tuhan.. . Diriku hampir tenggelam ke dasar
Deretan awan2 menghitam memayungi hatiku
Suram hati ini, ,
Tanpa dian mu menelusupi celah hati 
.

********

Ingin ku melayang terbang
Menjauh dari bingar kejamnya dunia
Mengarungi luas cakrawala
Tak akan kembali lagi

Menggpai sejuta bintang tuk ku simpan
Menyentuh pelangi tuk warnai hariku

Tapi ku masih nyanyikan lagu sendu
Membisu dalam bui duka ku
Mengarungi khayal semu dalam tidur panjangku
Masih terpaku dalam sesal yg berlalu . .


*******
Malam berlarung dalam mimpi ilusi
Mengumbar angan dalam rajutan
Entah tuk hibur diri mengais semu
Entah tuk cari penawar penat menguasai
Ini malam heningku
Ini pengantar jejak mimpi ku
Malam. . Malam unt hati laraku

Rabu, 04 Oktober 2017

Penyamaran Seorang Wali

Penyamaran Seorang Wali Penyamar

Kalau ada orang tersenyum-senyum sendiri di tengah orang banyak, tanpa ada kaitan sosialnya, tentulah ia orang gila, atau sekurang-kurangnya orang yang melamun tapi tidak memperhitungkan ruang dan waktunya.

 

Markesot tersenyum kecut dan merasa malu sendiri. Tapi ini kan di tepi hutan. Tidak ada orang lain. Ada sejumlah makhluk yang bukan manusia, tapi kan Markesot tidak terikat secara budaya dengan mereka.

“Di tepi sungai ini dulu seorang Wali agung Sunan Kalijogo menyamar”, Markesot bergumam kepada dirinya sendiri lagi.

“Ia pura-pura menjadi pembegal di jalanan. Berlagak menjadi orang jahat. Tujuannya adalah agar didatangi oleh orang yang tidak jahat. Beberapa bulan, dengan sangat tersiksa hatinya, ia menyamar sebagai perampok yang mengorbankan siapa saja, terutama yang kaya, yang lewat di jalanan itu”

***

Sampai akhirnya segala puji bagi Tuhan yang maha mengetahui segala sesuatu, meskipun rahasia yang disimpan di lubuk hati manusia.

Datang seorang Wali yang lain yang tidak hanya agung namun juga sakti. Si Wali sakti menghajarnya dan menaklukkannya dalam waktu yang sangat singkat. Karena memang si penyamar ini tidak mengerahkan kekuatan dan kesaktian apapun kepada Wali Sakti yang sudah dinanti-nantikannya untuk datang”.

Sang Wali sakti menancapkan tongkatnya di tepi sungai. Berkata kepada si penyamar bahwa ia punya peluang untuk dimaafkan, apabila sanggup menjaga tongkat itu, memegangnya tanpa jeda sejenak pun selama satu tahun penuh. Sang penyamar membungkukkan badannya dalam-dalam menyatakan kesanggupannya demi supaya dimaafkan. Kemudian si Wali sakti pergi, dan si penyamar berdiri, memegangi tongkat itu, tidak bergerak melewati malam dan siang”.

Kenapa Markesot menyebut Wali yang pertama itu penyamar? Bukankah berabad-abad semua manusia menyebutnya Berandal atau Begal?

Baca juga:  Abdul Wahid bin Zaid dan Calon Suami Bidadari Tercantik di Surga

Enam abad waktu belum cukup untuk membuat manusia berpikir bahwa sang Wali itu putra pejabat kaya. Untuk apa ia membegal pedagang-pedagang kecil di jalanan?

Kalau penumpukan harta kekayaan adalah tujuan hidupnya, ia bukan hanya sudah kaya, tetapi bahkan sanggup, kalau mau: merampok harta-harta simpanan di Istana Kerajaan dan Kesultanan.

Keris pusaka utama Kerajaan pernah dicuri oleh utusan seorang Raja dari timur tanpa para punggawa Kerajaan itu sanggup mempertahankannya. Wali Penyamar inilah yang kemudian dimintai tolong mengambilnya kembali dari Keraton ujung timur pulau. Ia menyamar sebagai Empu Keris di wilayah Kerajaan timur itu, sampai akhirnya Rajanya tertarik dan meminta dibikinkan pusaka-pusaka.

Wali penyamar bisa keluar masuk Istana dengan bebas dan dipercaya. Sampai kemudian ia membuat Keris yang persis seperti Keris yang dicuri itu, kemudian menukarnya, tanpa sepengetahuan Raja. Dan membawa kembali Keris aslinya ke Kerajaan yang kehilangan Keris itu.

***

Artinya, kalau si Wali Penyamar punya ambisi kekuasaan dan harta, sesungguhnya dengan mudah ia mengambil alih Singgasana Raja di Kerajaan yang manapun dan Kesultanan manapun.

Tidak dengan perjuangan berat. Tinggal seperti orang memetik buah kelapa dengan menyuruh pohon kepala itu membungkukkan badannya sehingga buah kelapa bisa dipetiknya tanpa memanjat pohonnya.

Jadi untuk apa dia repot-repot menjadi begal mengganggu dan menyengsarakan pedagang-pedagang kecil yang lalu lalang di bulak-bulak sepi, sedangkan ia — ketika Allah menyuruhnya — bisa mengubah pasir menjadi beras, atau beras menjadi pasir?

Juga kalau tujuannya membegal adalah untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia sakti dan tak terkalahkan, kenapa sasarannya adalah orang-orang kecil di jalanan? Kenapa ia tidak ambil alih saja Singgana Kerajaan, kemudian membuat semua prajurit penjaga Raja lumpuh dan pedang tombak kerisnya berjatuhan ke tanah?

Baca juga:  KISAH GUS MIEK DAN TIGA PREMAN TANJUNG PRIOK

Tidak. Dan bukan. Ia bukan pembegal. Ia bukan Brandal, sebagaimana sejarah menjulukinya.

“Sang Wali agung itu mendapat perintah untuk menyelamatkan sebuah Kerajaan besar yang pernah menguasai lebih sepertiga bulatan bumi”

“Kerajaan itu kemudian perlahan-lahan menuju proses penghancuran yang disebabkan oleh pertengkaran di dalam Kerajaannya sendiri, maupun oleh datangnya secara besar-besaran pasukan-pasukan penyamun dari barat”

“Sambil menata proses penyelamatan Kerajaan itu, termasuk tindakan besar-besaran untuk menyembunyikan harta kekayaannya di bawah tanah maupun di belakang codes, sandi-sandi atau passwords, yang ditulis secara samar di sejumlah Kitab — pada saat yang sama Wali penyamar juga merintis pendirian Kerajaan baru yang namanya bukan lagi Kerajaan, yang letaknya lebih mendekat ke lautan, yang segala sesuatunya diperbarui, dari sistem nilai kealam-semestaannya hingga konstitusi dan kebudayaannya”

***

“Untuk melaksanakan tugas sejarah yang sangat berat, yang kadarnya sampai tingkat bedhol-nagoro, sang Wali penyamar merasa ia hanya sanggup apabila hati dan mentalnya dimantapkan oleh tangannya yang memegang sebuah tongkat, yang saat itu berada di tangan sang Wali sakti”

“Tidak ada tongkat sakti. Yang ada adalah Allah Yang Maha Sakti. Dan terserah Ia akan meminjamkan kesaktian-Nya secipratan kepada tongkat Nabi Musa, Kiai Kolomunyengnya Sunan Ampel, Kiai Sangkelatnya Majapahit hingga Karebet, atau kepada pohon randu dan daun kelor”

“Wali Penyamar itu merasa mantap berjalan dan berjuang kalau di tangannya ia genggam ujung nasab energi yang berusia ratusan tahun. Haulquwwah dan sulthan mutlak hanya berasal-usul dari Allah, tapi sekurang-kurangnya ia merasa lebih yakin pada dirinya jika berada di area dan alur tiga hembusan hawa Allah itu”

“Akan tetapi ia merasa mustahil mendapatkan tongkat itu apabila ditempuh dengan cara yang wajar, misalnya memintanya kepada Wali sakti. Maka akhirnya ia mencoba cara itu: menyamar jadi perampok. Dan didapatkannyalah tongkat itu”

Baca juga:  Kisah Malik bin Dinar Kakek Tua dan Ular Besar

“Tuhan memperkenankannya untuk mencapai keberhasilan dalam melaksanakan tugas”

“Namun betapa sedih hatinya, sesudah sekitar sedikit lebih dari 80 tahun, bangunan baru yang ia dirikan dirusak orang secara semena-mena. Tidak hanya oleh tahap-tahap penjajahan dari barat, tapi juga oleh penggerogotan dari dalam”

“Kerusakan itu berlangsung abad demi abad, dan semakin hancur di abad mutakhir. Tahun-tahun ini, bulan-bulan ini, hari-hari ini, yakni bersamaan dengan tatkala Markesot bertugas pra-Patangpuluhan, kemudian saat-Patangpuluhan maupun pasca-Patangpuluhan — adalah puncak kehancurannya

By. EAN

Selasa, 19 September 2017

7 AJIAN PENINGGALAN LELUHUR

7 Ajian Peninggalan Leluhur Yang Ampuh

Leluhur kita banyak meninggalkan warisan bagi kita sebagai anak cucunya, sayangnya kita sebagai penerus leluhur tidak tau apa saja harta karung terbesar yang ditinggalkan oleh leluhur. Harta yang paling berharga peninggalan leluhur adalah ilmu, ya para leluhur kita banyak meninggalkan ilmu yang sangat luar biasa. berikut ini 7 ajian peninggalan leluhur yang ampuh.

AJIAN SENGGORO MACAN

Ini adalah ajian pelengkap berbagai ajian kesaktian yang dimiliki oleh kalangan pendekar. Ajian ini tidak akan dikeluarkan bila kita tidak terdesak dan tidak dalam kondisi sangat terpaksa. Sebab bila ajian ini dikeluarkan, maka dengan sekali gertakan maka nyali lawan akan langsung ciut, bertekuk lutut tidak berdaya. Apapun yang kita perintahkan padanya akan menurut seperti kerbau yang sudah dicocok hidungnya.

Untuk memiliki ajian ini, syaratnya adalah puasa mutih 3 hari 3 malam dan patigeni semalam. Puasa dimulai pada hari Jum’at Pahing. Untuk matek aji caranya mudah: baca mantra di bawah ini diucapkan dalam hati.

Mantranya sebagai berikut:

ONO KEDHAWANG MIBER ING TAWANG AWANG AWANG, MACAN SEWU ING MRIPATKU, MACAN PUTIH ING DHADHAKU, GELAP NGAMPAR SUWARAKU, DURGO MENDHAK KOLO MENDHAK TEKO KEDHEP TEKO WEDI, TEKO ASIH MUNGSUHKU, KODHENG MADHEP MANUT SAKAREPKU, SOKO KERSANING ALLAH.

AJIAN MACAN SILIWANGI

Manfaat ajian ini adalah untuk kewibawaan, kekuatan, disegani, ditakuti, pengisian berat atau beban.

Laku yang harus dijalani untuk memperoleh ajian MACAN SILIWANGI ini adalah: Puasa 7 hari dan hari terakhir diakhiri dengan pati geni. Sebelum memulai amalan, maka kita disyaratkan untuk melakukan Sholat hajat 4 rokaat. Selanjutnya adalah melakukan puasa sebanyak hari. Selama menjalani puasa itu, kita membaca mantra sebanyak 121 kali usai sholat wajib.

Mantranya:

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM ANA SAWO MATENG ING DADAKU SUARANE PRABU SILIWANGI SEPERTI MACAM KESURUPAN LAHAULAWALA QUWATA ILLAHBILLAHIL ALIYIL ADHIM, BISMILAHI PRABU SILIWANGI INGSUN PAMIT AKAN MENGGUNAKAN SILIWANGI ATAS KEESAAN ALLAH.

Ajian ini dalam penyatuannya melalui 4 tahap, menurut pandangan batin: 1. Perubahan tangan dan kaki 2. Perubahan badan 3. Perubahan wajah dan kepala 4. Seperti wujud macan namun hanya menurut mata batin musuh/lawan saja.

AJIAN TAMENG WAJA

Orang yang menguasai ajian ini tidak akan mempan diserang senjata tajam atau bahkan senjata api sekalipun. Untuk menguasai ajian piandel para pendekar ini tidaklah mudah, sebab diperlukan laku yang sangat berat yaitu sebagai berikut:

Pada awal bulan Muharrom (2 Suro) mulai menjalani puasa 40 hari tanpa putus, puasa ini dilakukan sebanyak 3x bulan Muharrom atau 3 tahun berturut-turut. Selama menjalani puasa, setiap tengah malam habis sholat tahajjud membaca mantra rapalan Ajian tameng waja sebanyak 21x kali pada seember air yang selanjutnya digunakan untuk mandi keramas. Selama menjalani puasa, setiap habis sholat fardhlu (Isya’) dilanjutkan dengan Sholat Sunat dan membaca istighfar sebanyak 1000 x agar jiwa benar-benar bersih dari niat jahat. Berikut rapalan Ajian Tameng Waja:

AJI JARAN GOYANG

Ini jenis ajian pelet pengasihan yang terkenal dan banyak dipergunakan paranormal untuk membantu kliennya. Cara mengamalkannya puasa mutih 7 hari 7 malam dan patigeni sehari semalam. Mulai puasa pada Jumat pahing. Bila akan menjalankan ajian maka caranya yaitu sebelum tidur mantra dibaca sambil membayangkan wajah orang yang akan dipelet sambil melihat fotonya dan akan lebih cepat bereaksi bila memegang barang/benda-benda pribadi yang akan dipelet.

Mantranya sebagai berikut:

“INGSUN AMATEK AJIKU SI JARAN GOYANG, TETENGER TENGAHING PASAR, GEGAMANE CEMETHI SODO LANANG SAKING SWARGO, SUN SABETAKE GUNUNG JUGRUG, SEGORO ASAT BUMI BENGKAH, SUN SABETAKE ATINE SI JABANG BAYI ……. (NAMA ORANG YANG DIPELET) TEKO WELAS TEKO ASIH ANDELENG BADHAN SLIRAKU, MANUT MITURUT SAKAREPE SI JABANG BAYI …. (NAMA KLIEN YANG AKAN DIBANTU PARANORMAL) SOKO KERSANING ALLAH”

Ajian Gelap Ngampar

Cara mendapatkan Ajian Gelap Ngampar ini dituturkan Ki Juru Martani sebagai berikut:

“Puasa mutih 40 hari, makan hanya sekali tiap 12 malam. Setelah puasa selesai, maka dia harus nglowong (tidak tidur dan begadang di luar rumah) selama 7 hari 7 malam dan mulai puasa pada hari sabtu Kliwon” Ajian ini otomatis bekerja bila dalam peperangan sang pendekar membaca mantra di bawah ini:

“Niat ingsun amatek ajiku si gelap ngampar,
gebyar-gebyar ono ing dadaku,
ulo lanang guluku
macan galak ono raiku
suryo kembar ono netraku
durgodeg lak ono pupuku,
gelap ngampar ono pangucapku
gelap sewu suwaraku
yo aku si gelap ngampar”

Ajian PUTER GILING SUKMA

Puter Giling Sukma adalah salah satu jenis ilmu pelet pengasihan untuk menarik kembali anggota keluarga, suami atau isteri dan kekasih yang pergi meninggalkan kita dan enggan pulang. Ilmu ini merupakan salah satu warisan budaya mistik di nusantara yang masih dipercaya dan masih eksis di tengah masyarakat.

Mantra Puter Giling Sukma

Bismillahirrohmanirrohim
Sun matek ajiku puter giling sukma
tak jaluk guru kuasamu jabang bayine …… ( Nama kekasih )
Sukmamu linglung koyo peksi muter
Muliho sangkan paran asalmu yoiku jabang bayine…… (Nama anda)
Soko kersaning gusti
Putergiling-gumiling pitung bumi pitung langit
agulung-gulung padang terawangan
katon teka lenging Qodrat Allah
Allahu Akbar 3x

AJIAN WIJAYA KUSUMA

Ilmu pelet pengasihan warisan para leluhur Jawa ini sangat kuat dan meyakinkan. Nama ilmu pelet ini adalah Ajian Wijaya Kusuma. Berikut amalannya:

Puasa Mutih 7 hari – 7 malam
Tapa pati Geni selama 2 malam
Tapa Ngebleng selama 2 hari – 2 malam
Rapalan Ajian Wijaya Kusumo (dibaca 3x sambil menahan nafas) dan langsung lihat mata dan beradu pandangan mata dengan perempuan/laki-laki yang diinginkan.
Rapalnya yang diucapkan di dalam sebagai berikut:
Bismillahirrohmanirrohiim,
Shalalahu ‘alaihi Wassalam,
Ajiku Aji Wijaya Kusuma
Sajodho manggon Ing mripat
Mripat Kiwo lan Mripat Tengen
Soko kersaning Allah

Rabu, 06 September 2017

TENTANG RUH

Keadaan Roh Setelah Kematian (bagian pertama)

Keadaan Roh Setelah Kematian

(bagian pertama)

            Tulisan ini diringkas dari kitabruh karangan Syekh ibnu Qoyim jauziah yang menguak kepada pembaca bagaimana kehidupan setelah kematian sesuai apa yang dijelaskan dalam Qur’an yang mulia, Hadist-Hadist Nabi dan kalam-kalam ulama salaf.

            Pengarang kitab ini menjelasakn kepada kita tentang alam ghaib dan alam ruh yaitu alam yang tidak ada yang mengetahui panjang dan lebarnya dan tidak ada yang mengetahui batasnya kecuali Tuhan semesta alam. Pengarang dalam pembahasannya menggunakan sistem pertanyaan kemudian menjawab pertanyaan itu dengan sistematis yang menakjubkan yaitu dengan cara memaparkan kepada pembaca dalil-dalil dari kitab dan sunah kemudian kisah-kisah para ulama salaf dan memaparkan perbedaan yang terjadi di antara ulama kemudian beliau jadikan perbedaan itu seperti sistem perdebatan.

Tulisan ini merupakan ringkasan dari kitab tersebut dan barang siapa yang ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang ruh maka telaahlah kitabnya.

            Allah subhanataa’alaberfirman: “Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit." (al-Isro: 85).

            Selamat membaca dan Semoga bermanfaat:

1.Apakah orang yang telah meninggal dunia mengetahui orang hidup yang mengunjunginya?

Rasulullah shallallahualaih wasallambersabda: “tidaklah ada di antara orang Muslim yang lewat di dekat kubur saudaranya yang di kenalnya selagi di dunia, lalu dia mengucapkan salam kepadanya, melainkan Allah mengembalikan rohnya kepada-nya hingga dia membalass salamnya” (H.R ibnu abdil Bar), riwayat lain berbunyi: “tidaklah seseorang menziarohi kubur saudaranya dan duduk disisi-nya, melainkan ia mendengarnya dan menjawab perkataannya, hingga dia bangkit”.

2.Apakah roh-roh orang meninggal bisa saling bertemu, berkunjung dan melihat?

Allah berfirman: “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya” (an-Nisa: 69).

Kebersamaan ini berlaku didunia, di alam barzakh, dan di hari pembalasan. Di tiga alam ini seseorang bersama orang lain yang di cintainya.

Sebab turunnya ayat di atas, sebagaimana yang di riwayatkan oleh Masyruq, dia berkata, “para sahabat Nabi shallallahualaih wasallam bertanya kepada beliau: “tidak seharusnya kita berpisah dengan engkau di dunia ini. Jika engkau meninggal, maka engkau akan ditinggikan di atas kami, sehingga kami tidak bisa melihat engkau.” Maka kemudian Allah menuturkan ayat diatas.

Allah berfirman: “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.” (al-fajar: 27-30)

Maksudnya, masuklah kedalam golongan mereka dan berkumpulah bersama mereka, begitulah yang difirmankan Allah kepada roh saat meninggal.

3.Apakah roh yang masih hidup bisa saling bertemu dengan roh orang yang telah meninggal?

Allah berfirman: “Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.” (az-Zumar: 42)

Ibnu Abas berkata berkaitan dengat ayat ini, “aku mendengar kabar bahwa roh orang-orang yang hidup dan yang sudah meninggal dapat saling bertemu kala tidur, lalu mereka saling bertanya kemudian Allah menahan roh yang sudah meninggal dan mengembalikan roh orang-orang yang hidup ke jasadnya”.

4.Roh ataukah badan yang mati ketika hari kiamat?

Terdapat dua pendapat, pendapat pertama: yang mati adalah roh. Ia merasakan mati karena ia jiwa, dan setiap jiwa akan mati. Dalilnya; Allah berfirman: “Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (ar-Rahman: 27) dan“Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah.” (Al-Qashash: 88). Kemudian jika para malaikat mati, maka jiwa manusia lebih layak untuk mati. Allah telah berfirman tentang penghuni neraka yang berkata “Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula),”(al-Mukmin: 11).

Pendapat kedua:  Roh itu tidak mati, karena ia diciptakan agar kekal. Yang mati adalah badan. Karena banyak hadist yang menunjukan kenikmatan dan sikasaan yang di rasakan roh setelah ia pisah dari badan, hingga Allah mengembalikan lagi ke badannya. Sekiranya roh mati, tentu ia tidak  akan merasakan kenikmatan dan siksaan. Allah berfirman: “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka..” (ali Imron: 169-170).

5.Apakah setelah roh berpindah dari badan ia akan membentuk rupa tertentu sesuai dengan gambarnya, atau bagaimana keadaannya yang pasti?

Allah telah mensifati roh itu, yang dapatmasuk dan keluar, ditahan dan ditidurkan, dikembalikan, dinaikan ke  langit, pintu-pintunya dibukakan baginya ditutup kembali. Allah berfirman: “Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" (al-An’am: 93).

Sebagai mana Allah menyempurnakan jiwa. Maka Dia juga menyempurnakan badan, sebagaimana Firman-Nya: “Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang” (al-Infithar: 7).

Allah menyempurnakan jiwa manusia sebagaimana Dia menyempurnakan badannya. Bahkan Dia menyempurnakan badan manusia layaknya sebagai wadah bagi jiwanya. Kesempurnaan badan mengikuti kesempurnaan jiwa. Badan merupakan tempat bagi jiwa, seperti wadah yang menjadi tempat bagi apa yang ada didalamnya.

Dari sini dapat diketahui bahwa suatu  jiwa atau roh membentuk rupa tertentu di badan, yang membedakan dengan yang lain. Ia berpengaruh dan berpindah dari badan sebagaimana badan yang juga bisa mempengaruhi dan beralih dari roh itu. Badan yang baik dan buruk memperoleh hasil dari kebaikan dan keburukannya, roh yang baik dan yang buruk memperoleh hasil dari kebaikan dan keburukan badan. Sesuatu yang paling kuat kaitan, kesesuaian, kolerasi dan pengaruhnya terhadap yang lain adalah roh dan badan. Karena itu dikatakan kepada roh ketika berpisah dari badan, “keluarlah wahai jiwa yang tenang, yang dulunya berada di badan yang baik, dan keluarlah wahai jiwa yang buruk yang dulunya berada dibadan yang buruk pula”.

6.Apakah roh dikembalikan ke mayat di dalam kubur saat mendapat pertanyaan?

Diriwayatkan dengan hadist yang sangat panjang dari Al-Bara’ bin Azib berkata, “kami sedang mengurus jenazah di baqi al-Farqad. Lalu Nabishallallahualaih wasallammendatangi kami. Beliau duduk dan kami pun duduk di sekeliling beliau. Di atas  kepala kami seakan-akan bertengger burung. Beliau menghadap kearah mayat seraya bersabda, “aku berlindung kepada Allah dari siksa kubur”, beliau mengucapkannya tiga kali. Kemudian bersabda lagi, “seungguhnya jika hamba itu menuju ke akherat dan terputus dari dunia, maka para malaikat turun kepadanya, seakan-akan wajah mereka matahari. Mereka duduk di hadapannya sepanjang mata memandang, kemudian malaikat pencabut nyawa datang hingga duduk di dekat kepalanya, seraya berkata, “hai jiwa yang tenang keluarlah kepada ampunan Allah dan keridhaan-Nya.” Maka jiwa itu keluar dengan cara mengalir seperti air yang mengalir, lalu malaikat itu mengambilnya, para malaiakat yang lain tidak membiarkannya ada di tangannya sekejap mata pun, hingga ia mengambilnya lalu meletakannya  di kafan, jiwa itu keluar dengan bau yang harum, seharum hembusan minyak kasturi yang ada di muka bumi.

Beliau berabda, “lalu para malaiakat membawa jiwa itu naik. Mereka tidak melewati sekumpulan malaiakat, melainkan sekumpaulan malaikat itu berkata, “betapa harumnya roh ini.”

Para malaiakat yang membawanya berkata, “ini adalah fulan bin fulan.” Mereka menyebutkannya dengan nama yang paling baik seperti biasannya manusia menyebut namanya di dunia, hingga mereka tiba di langit dunia. Mereka meminta agar langit itu dibuka. Maka langit itu dibukakan baginya. Dia diantarkan dari satu langit ke langit berikutnya hingga tiba di langi tempat bersemayam Allah. Allah berfirman, “tuislah kitab hamba-Ku di Illiyin dan kembalikan ia ke bumi. Sesungguhnya aku menciptakan mereka dari tanah dan di dalam tanah pua aku mengembalikan mereka dan dari tanah pada kali yang lain aku mengeluarkan mereka.”

Beliau bersabda, “maka rohnya dikembalikan ke jasadnya. Lalu ada dua malaikat yang mendatanginya lalu mendudukan mayatnya. Dua malaikat bertanya, “siapakah Rabb-Mu?”

dia menjawab,” Rabb-Ku Allah.”

“apa agamamu?” Tanya dua malaiakat.

Dia menjawab,” agamaku Islam.”

“siapakah yang di utus di tengah kalian?” Tanya dua malaiakat.

“Dia adalah Rasul Allah,” jawabnya.

“apa yang kamu ketahui tentang benda ini?” Tanya dua malaiakat.

“aku membaca kitab Allah, maka aku beriman kepadanya dan aku membenarkannya”,” jawabnya.

Lalu ada penyeru yang menyeru dari arah langit, “Hamba-Ku benar. Maka hamparkan surga baginya dan bukakan baginya salah satu pintu surga.”

Beliau bersabda,” maka hamba itu didatangkan dengan aroma rohnya yang harum semerbak, kuburnya dilapangkan baginya sejauh mata memandang. Dia di datangi seorang laki-laki yang wajahnya menawan, pakaiannya indah dan baunya harum. Orang itu berkata,”bergembiralah karena sesuatu yang membuatmu gembira. Ini adalah hari yang dijanjikan kepadamu.”

Hamba itu bertanya,”siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang sambil membawa kebaikan.”

“aku adalah amalmu yang sholeh.”

Hamba itu berkata,”Ya Rabb datangkanlah hari kiamat supaya aku dapat kembali kepada keluargaku dan hartaku.”

Beliau bersabda,”sementara hamba yang kafir saat dia meninggalkan dunia dan menuju ke akherat, maka para malaikat turun kepadanya dari langit dengan wajah yang menghitam sambil membawa kain tenun yang kasar. Mereka duduk sejauh mata memandang. Lalu malaikat penyabut nyawa datang hingga duduk di dekat kepalanya seraya berkata,”hai jiwa yang kotor, keluarlah kepada kemurkaan Allah dan kemarahan-Nya.”

Rohnya berpencar-pencar di badannya lalu malaikat itu mencabut rohnya sebagaimana ia mencabut besi tusuk dari kain wol yang basah dan mengambil rohnya. Jika malaiakat pencabut nyawa sudah mengambil rohnya, maka malaiakat yang lain tidak membiarkan roh itu ada di tangan malaiakat pencabut nyawa sekejap mata pun hingga mereka  meletakannya di atas kain itu, yang mengeluarkan bau busuk seperti bau bangkai yang ada di muka bumi. Mereka membawanya naik, mereka tidak melewati sekeumpulan malaikat melainkan mereka bertanya, “apa bau yang busuk ini?”

Para malaikat yang membawa rohnya menjawab,”dia fulan bin fulan,” dengan sebutan nama yang paling buruk sebagaimana namanya dipanggil didunia. Mereka tiba di langit dunia. Tapi langit itu tidak dibukakan ketika diminta untuk dibukakan baginya. Kemudian Rassulullah shallallahualaih wasallam membaca ayat,”sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit, dan tidak pula mereka masuk surga, hingga onta masuk kelobang jarum”. (Al-A’rof: 40).

Allah azzawajalla berfirman, “tulislah kitabnya di dalam penjara di bumi yang bawah.”

Maka rohnya di lemparkan dengan sekali lemparan. Lalu beliau membaca ayat, “Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh” (Al-Hajj: 31).

Lalu rohnya dikembalikan ke badannya, setelah itu kedua malaiakat mendatanginya seraya bertanya, “siapakah rabb-Mu?”

Dia menjawab,”hah, hah aku tidak tahu.”

“Siapakah orang yang di utus di tengah kalian ini?” Tanya dua malaiakat.

“hah, hah, aku tidak tahu.” Jawabnya.

Lalu ada penyeru yang menyeru dari arah langit,”hambaku ini telah berdusta. Maka bentangkanlah neraka  baginya dan bukakanlah pintu baginya yang menuju neraka”.

Maka didatangkan kepada panas dan racun neraka dan kuburnya di sempitkan hingga tulang-tulangnya terlepas. Lalu dia di datangi seorang laki-laki yang buruk  wajahnya, buruk pakaiannya dan mengeluarkan bau yang busuk, seraya berkata,”terimalah kabar yang menyedihkanmu. Inilah hari yang dijanjikan kepadamu”.

Hamba itu bertanya,”siapa engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang sambil membawa keburukan.”

Orang yang datang menjawab,”aku adalah amal mu yang buruk.”

Hamba itu berkata,”ya rabbi janganlah engkau datangkan kiamat.”

Hadist ini diriwayatkan Imam Ahmad, Abu Daud, Nasai’, Ibnu Majah, Abu awanah al-Isfiroyany di dalam shohihnya

Senin, 04 September 2017

Kopi Dan Ngopi

Kopi oh kopi
Rabu, 26 April 2017
PETUAH BIJAK : FALSAFAH KOPI
PETUAH KOPI
Kyai : Tolong buatkan kopi dua gelas untuk kita berdua, tapi gulanya jangan engkau tuang dulu, bawa saja ke mari beserta wadahnya.
Santri : Baik, kyai.
Tidak berapa lama, sang santri sudah membawa dua gelas kopi yang masih hangat dan gula di dalam wadahnya beserta sendok kecil.
Kyai : Cobalah kamu rasakan kopimu nak
, bagaimana rasa kopimu?
Santri : rasanya sangat pahit sekali kyai
Kyai : Tuangkanlah sesendok gula, aduklah, bagaimana rasanya?
Santri : Rasa pahitnya sudah mulai berkurang, kyai.
Kyai : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
Santri : Rasa pahitnya sudah berkurang banyak, kyai.
Kyai : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
Santri : Rasa manis mulai terasa tapi rasa pahit juga masih sedikit terasa, kyai.
Kyai : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
Santri : Rasa pahit kopi sudah tidak terasa, yang ada rasa manis, kyai.
Kyai : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
Santri : sangat manis sekali, kyai.
Kyai : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
Santri : Terlalu manis. Malah tidak enak, kyai.
Kyai : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
Santri : rasa kopinya jadi tidak enak, lebih enak saat ada rasa pahit kopi dan manis gulanya sama-sama terasa, kyai.
Kyai : Ketahuilah nak.. pelajaran yg dapat kita ambil dari contoh ini adalah.. jika rasa pahit kopi ibarat kemiskinan hidup kita, dan rasa manis gula ibarat kekayaan harta, lalu menurutmu kenikmatan hidup itu sebaiknya seperti apa nak?
Sejenak sang santri termenung, lalu menjawab.
Santri : Ya kyai, sekarang saya mulai mengerti, bahwa kenikmatan hidup dapat kita rasakan, jika kita dapat merasakan hidup seperlunya, tidak melampaui batas. Terimakasih atas pelajaran ini, kyai.
Kyai : Ayo santriku, kopi yg sudah kamu beri gula tadi, campurkan dengan kopi yang belum kamu beri gula, aduklah, lalu tuangkan dalam kedua gelas ini, lalu kita nikmati segelas kopi ini.
Sang santri lalu mengerjakan perintah kyai.
Kyai : Bagaimana rasanya?
Santri : rasanya nikmat, kyai...
Kyai : Begitu pula jika engkau memiliki kelebihan harta, akan terasa nikmat bila engkau mau membaginya dengan yang memerlukan.
Santri : Terima kasih atas petuahnya, kyai.

SELAMAT NGOPI
di April 26, 2017
KOPI berjuta ARTI.. Jangan Lupa NGOPI ya
Banyak Orang yang meredam segala sesuatu yang memanas dengan kalimat "ayo ngopi dulu" atau orang jawa bilang "ngopi ndisik" atau "Ojo lali ngopi sik" dsb.
ternyata dalam falsafah jawa memang berasal dari kata utama "KOPI" akan tetapi jika diurai menjadi beberapa kalimat yang bermakna, Simak uraian berikut :
*KOPI* iku tegese *(KOpyor PIkirane)
artinya KOPI dapat diartikan Pusing pikirannya
Mulo kopi iku rasane *Pait.* Nanging sak pait-paite kopi
maka dari itu kopi rasanya pahit (tidak enak), akan tetapi sepahit-pahitnya kopi
Isih iso digawe *LEGI* ( LEGowo ning atI )
masih bisa dibuat manis (LEGI) (LEGowo ning atI artinya asal lega dihati)
Carane kudu ditambahi *GULO* (GULangane rosO)
caranya harus ditambahi gula (GULO) (GULangane rosO artinya pengendalian rasa/keinginan (kata sifat seperti rasa ingin))
Sing asale soko *TEBU* (anTEB ning kalbU),
yang berasal dari tebu (TEBU) (anTEB ning kalbU artinya kuat di kalbu (angan-angan))
Banjur diwadahi *CANGKIR* (nyanCANGne piKIR).
kemudian ditempatkan di cangkir/gelas kecil (CANGKIR) (nyanCANGne piKIR artinya menetapkan/mengarahkan pikiran)
Trus di siram *WEDANG* (WEjangan sing marahi paDANG)
kemudian disiram dengan air panas (WEDANG) (WEjangan sing marahi paDANG artinya Nasehat yang mengarahkan ke jalan yang benar)
Ojo lali di *UDHEG* ( Usahane ojo nganti manDHEG )
jangan lupa di aduk (UDHEG) (Usahane ojo nganti manDHEG artinya jangan berhenti berusaha menjadi lebih baik)
Anggone nek ngudhek nganggo *SENDOK" ( SENdekno marang sing nduwe ponDOK/omah )
mengaduknya pake sendok
(SENdekno marang sing nduwe ponDOK/omah artinya pasrahkan pada yang punya pondok / pesantren)
Dienteni ben rodo *ADEM* ( Atine ben aDEM ),
ditunggu sampai dingin (ADEM) ( Atine ben aDEM artinya hatinya biar tentram)
Bar kui diombe *SERUPUT* (SEdoyo RUbedo bakal luPUT).
habis itu diminum sedikit demi sedikit (SERUPUT) (SEdoyo RUbedo bakal luPUT artinya segala kesalah pahaman / perbedaan menjadi hilang)
itulah falsafah *KOPI* semoga menambah wawasan anda semua. dan semoga bermanfaat. Terima kasih
Filosofi kopi
Kopi tubruk tuh kopi yang lugu, kopi yang sederhana, tapi kalo kita mengenal dia lebih dalam, dia akan sangat memikat. Kopi tubruk tuh sama sekali tidak mempedulikan penampilan, bikinnya pun gampang tinggal diseduh, tapi tunggu sampe kecium aromanya. (Ben)
Cappucino itu kopi yang genit, ketebalan dan tekstur foam harus presisi, butuh standar penampilan yang tinggi. Cappucino harus terlihat seindah mungkin, karena cappucino adalah kopi yang cocok untuk orang yang suka keindahan sekaligus kelembutan. (Ben)
Kopi yang enak akan selalu menemukan penikmatnya. (Ben)
setiap jenis kopi mempunyai filosofinya sendiri. Setiap karakter dan arti kehidupan dapat kita temukan dalam secangkir kopi. Selama ada yang namanya kopi, orang-orang dapat menemukan dirinya disini.
Bagaimana menurut anda sendiri makna kopi?
Kopi itu adalah kehidupannya sendiri.
Ini bukan soal ilmu atau pengalaman ben, kamu bikin kopi pake obsesi, sementara pak seno pake cinta, itu bedanya kalian berdua. (El)
Bikin kopi tuh emg gak bisa cuma pake kepala ya, tapi emang harus pake hati. (El)
Hati sama kepala selalu punya masalahnya sendiri-sendiri, tapi yang satu gak bakalan bisa survive tanpa yang lain. (Jody)
Kita gak bakalan bisa samain kopi sama air tebu, mau sesempurna apapun lu bikin perfecto, mau pake biji apapun, kopi tetaplah kopi, pasti ada sisi paitnya. (Jody)
Kalo kamu memang cinta dengan kopi teruskan...
Yang penting kamu sudah ingat kalo kamu punya tempat untuk pulang...

Rabu, 30 Agustus 2017

SANG PENDEKAR SEJATI YANG TAK PERNAH MATI CIREBON

SANG PENDEKAR SEJATI YANG TAK PERNAH MATI CIREBON

BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM. ‘ALA HADZIHINNIYYATI WALIKULLI NIYYATIN SHOLIHAH BIBAROKATI UMMUL QUR’AN,AL-FATIHAH …….

ALLOHUMMA INNI AS ALUKAS SALAMATA WAL ‘AFIATA FIL IJAAZATI WAL KAROMATI WAL ISTIQOMATI, WAASALUKAL LOHUMMAR ROHMATA WAL BAROKATA WAL’INAYATA WALQUWWATA WASSAJAA’ATA FIDDIINI WADDUNYA WAL AKHIROH,TABAARUKAL LIASMAAILLAHI TA’ALA, AL-FATIHAH…….

Alaa Biidznillahi Ta’ala Wabiridhoillahi Wabi Barokatihi Wabi Syafaa’atihi Rosulillahi SAW.Ila Hadrotinnabiyyil Mustofa Sayyidina Muhammadin SAW,Wa ‘ala Aalihi Wa Ashhabihi Wa Azwajihi Wadzurriyyatihi Wa Ahlibaitihil Kirom Syaiun Lillahi Lahumul Fatihah…….

Khususon Ila Ruuh Abiina Adam AS Wa ummina Hawa Wama Tanaasalu Bainahuma Ila Yaumil Qiyaamati,Syaiun Lilahi lahumal fatihah…….

Waila Hadroti Jamii’il Anbiyaai Walmursaliin,Sholawatullohi Wasalaamuhu ‘alaihi Wa’alaihim Ajma’in.Wajami’il Malaaikatil Muqorrobina Warruhaaniyyin Khususon Ila Ruhil Amiin Sayyidina Jibril AS, Wa Sayyidina Mikail AS,Wasayyidina Isrofil AS,Wa Sayyidina Izroil AS,Wa Sayyidina Naubatil Kiroom AS Syaiun Lillahilahumul fatihah …….

Tsumma Ila Hadroti Jamii’is Shohabati Rosulillahi SAW Minal Muhajiriina Wal Anshoriyyiina,Khususon Ila Ruhi Saadzatina Abi Bakrin,Wa ‘Umar,Wa ‘Usman,Wa ‘Ali Rodiyallohu ‘anhum Syaiun Lillahi Lahumul Fatihah …….

Khususon Ila Ruh Nabiyulloh Khidir Balya Bin Malkan AS , Wa Nabiyulloh Ilyas AS Al-fatihah …….

Tsumma Ila Arwahil Arba’atil Aimmatil Mujtahidiina Wamuqollidihim Fiddiin Wal ‘Ulamail ‘Amiliina Wal Fuqohai Wal Muhadditsiin Wal Qurrooi Wal Mufassiriina Wassaadzaati Shufuufiyyatil Muhaqqiqiin Wataabi’ihim Ila Yaumiddiin, Al-fatihah …….

Khususon Ila Hadroti Sulthonil Aulia Sayyidina Syekh Abdul Qodir Jailani RA,Shohibil Karomati Wal ‘Ajiibaah,Wal Ma’unati Wassalaamati Wal Barokah. Wausulihi Wafuruu’ihi Wa Talaamidzihi Innalloha Yu’li Darojaatihi Fil Jannati Waayyu’ida ‘alaina Min Barokatihil Fatihah …….

Wa ila Hadroti Jami’il Aulia Akthob,Wal Anjaab,Wal Autaad,Wal Akhyar Min Masyaariqil Ard Ila Maghoribiha Fi Barriha Wabahriha, Min Yaminiha Ila Simaliha,Khususon Ila Ruh :

SYEKH ABU HASAN AS-SADZILI RA,SHOHIBUL KAROMAH WAT THORIIQOH

SYEKH IMAM GHOZALI

SYEKH IMAM NAWAWI TANARA

SYEKH MUHAMMAD HAQQIN NAAZILI

SYEKH ABI ABDILLAH MUHAMMAD BIN MUHAMMAD AS SANUSI

SYEKH ABU QOSIM JUNAIDI AL BAGHDADI

SYEKH AHMAD BAIDOWI

SYEKH AHMAD RIFA’I

SYEKH AHMAD NABHANI

SYEKH AHMAD DAIROBI

SYEKH ABU YAZID AL BUSTOMI

SYEKH IMAM AHMAD BIN ALI AL BUNI

SYEKH IMAM SYAMSUDIN MUHAMMAD BIN ABU BAKAR BIN AYUB AD DAMSUKI

SYEKH ALI ABU HAYILLAH AL MARZUQI

SYEKH ABU HAMID AL GHOZALI

SYEKH ABU ABDULLAH MUHAMMAD BIN YUSUF

Rodiyallohu ‘anhum,Annalloha Yaghfirolahum Wayarhamuhum Wayataghosahum Birrohmati Wal Maghfiroti Wayu’li Darojatihim Fil Jannah,Wayanfa’una Bibarokatihim Waasroorihim Wa Anwarihim Wa’Uluumihim Fiddini Waddunya Walakhiroh,Syaiun Lillahi Lahumul Fatihah…….

Wa ila Arwahi Jami’il Auliya Wal Ulama Indonesi & Pulau Jawa, Khususon Ila Hadroti

SYEKH JAMBU KARANG

SYEKH MAULANA MALIK IBROHIM SUNAN GRESIK

SYEKH MAULANA RADEN ROHMAT SUNAN AMPEL

SYEKH MAULANA RADEN AINUL YAQIN SUNAN GIRI

SYEKH MAULANA RADEN QOSIM SYARIFUDIN SUNAN DRAJAT

SYEKH MAULANA MAKDUM IBROHIM SUNAN BONANG

SYEKH MAULANA JAFAR SHIDIQ SUNAN KUDUS

SYEKH MAULANA RADEN SA’ID SUNAN MURIA

SYEKH MAULANA RADEN SYAHID SUNAN KALIJOGO

SYEKH MAULANA SYARIF HIDAYATULLOH SUNAN GUNUNG JATI CIREBON

SYEKH MAULANA RADEN FATAH DEMAK

SYEKH MAULANA HASANUDIN BANTEN

SYEKH MAULANA MANSYURUDIN BANTEN

SYEKH IMAM NAWAWI BANTEN

SYEKH AHMAD SALIM BANTEN

SYEKH ABDUSSALAM BANTEN

SYEKH ALI MANDAYA BANTEN

SYEKH MUHAMMAD SYAMSUDIN BANTEN

SYEKH ABUYA DIMYATI BANTEN

AL HABIB HUSEN AL IDRUS KAROMAH LUAR BATANG JAKARTA

RADEN PRABU KIAN SANTANG SUNAN ROHMAT GARUT

SYEKH ABDUL MUHYI PAMIJAHAN TASIKMALAYA

KI AGENG ANGGAWANA KALISOKA TEGAL

RADEN PURBAYA KALISOKA TEGAL

SYEKH SARIDIN PATI

SYEKH SUBAKIR

SYEKH ABDURRAHMAN SAMBU REMBANG

SYEKH ASY’ARI TUBAN

SYEKH TUNDUNG MUSUH TUBAN

SYEKH MAULANA IBROHIM SAMARQONDI TUBAN

SYEKH SULAIMAN MOJOKERTO

SYEKH ABDUL HAMID PASURUAN

SYEH MUHAMMAD KHOLIL BANGKALAN

SYEKH AHMAD KHOTIB BIN ABDUL GOFAR SAMBAS

SYEKH FATHULLOH HARUN AL MURTADLO

SYEKH GIRI WASIAT

SYEKH NGADIROSO

EYANG SHOLEH AL HAJJ

KIYAI SABUK ALU PINAYUNGAN

KIYAI SUKMA AJI SEGARA

KIYAI GUNTUR HIDAYATULLOH

MUHAMMAD FATWA AL FATIH

EYANG PRABU SILIWANGI

EYANG PRABU GALUH

EYANG NAGARAPAGEUH CIAMIS

EYANG JAGADITA SAKTI CIAMIS

Rodiyallohu ‘anhum, Annalloha Yaghfirolahum Wayarhamuhum Wayataghosahum Birrohmati Wal Maghfiroti Wayu’li Darojatihim Fil Jannah,Wayanfa’una Bibarokatihim Waasroorihim Wa Anwarihim Wa’Uluumihim Fiddini Waddunya Walakhiroh,Syaiun Lillahi Lahumul Fatihah…….

Wa Khususon Ila Arwahi :

HADROTUS SYEKH KH.HASIM ASY’ARI JOMBANG

KH.ABDURRAHMAN WAHID JOMBANG

GUS MA’SUM LIRBOYO

KH.ABDUL HAMID PASURUAN

KH.RADEN KHOLIL (AYAH BANJAR) CIAMIS

KH.MUHAMMAD ILYAS RUHYAT TASIKMALAYA

KH. ABBAS ABDUL JAMIL BUNTET CIREBON

Rodiyallohu ‘anhum ,Annalloha Yaghfirolahum Wayarhamuhum Wayataghosahum Birrohmati Wal Maghfiroti Wayu’li Darojatihim Fil Jannah,Wayanfa’una Bibarokatihim Waasroorihim Wa Anwarihim Wa’Uluumihim Fiddini Waddunya Walakhiroh,Syaiun Lillahi Lahumul Fatihah…….

KHUSUSON ILA ABI WA UMMI LAHUMAL FATIHAH…….

TSUMA ILAA JAMII’IL AHLIL KUBUUR MINAL MUSLIMIINA WAL MUSLIMAATI, WALMUMINIINA WAL MUMINAATI MIN MASYAARIQIL ARDI ILA MAGHORIBIHAA, BARRIHAA WA BAHRIHAA KHUSUUSHON ILAA AABAAINA WA UMMAHAATINA WAAJDADINAA WAJADDATINAA WAMASYAAYIKHINA WAMASYAAYIKHI MASYAAYIKHINAA WALIMAN AHSANA ILAINA WALIMAN AHABBA ILAINA WALIMANIJTAMA’NA HAA HUNAA BISABABIHI,LAHUMUL FAATIHAH…………

SURABAYA TAHUN 1945.

Syahdan, ia berdiri di atas tempat yang agak tinggi. Mengenakan bakiak yang dibawanya dari Cirebon, ia membaca doa sambil menengadahkan tangannya ke langit. Saat itulah kekuatan karamahnya keluar. Ribuan alu (penumbuk padi) dan lesung melesat dari rumah-rumah penduduk dan menerjang para serdadu musuh, memukul mundur pasukan penjajah. Pihak sekutu kemudian mengirimkan pesawat pengebom Hercules untuk meluluhlantakkan Surabaya. Namun pesawat itu, berkat kekuatan karamah Kyai Abbas, meledak di udara. ALLAHU AKBAR….

Setiap usai salat zuhur atau Asar, tahun 1920-an, sebuah langgar di langgar Buntet, Cirebon, selalu penuh sesak oleh para tamu. Ada yang datang dari daerah sekitar Jawa Barat, Jawa Tengah, bahkan ada yang dari Jawa Timur. Mereka bukan santri yang hendak menuntut ilmu agama, melainkan masyarakat yang hendak belajar ilmu kesaktian kepada sang guru.

Walaupun namanya sudah sangat terkenal di seantero pulau jawa, baik karena kesaktian maupun kealimannya. Kala itu Kiai Abbas (1879-1946) tetap saja hidup sederhana. Dilanggar beratap genteng itu, ada dua kamar dan ruang terbuka cukup lebar dengan hamparan tikar yang terbuat dari pandan. Di ruang terbuka inilah, sejak tahun 1920 hingga 1945 kiai Abbas menerima tamu tak henti-hentinya

Kiai Abbas Djamil Buntet adalah putra sulung Kiai Abdul Djamil, yang dilahirkan pada hari Jumat 24 Zulhijah 1300 H atau 1879 M di desa Pekalangan, Cirebon. Sedangkan KH. Abdul Djamil adalah putra KH. Muta’ad, menantu pendiri Pesantren Buntet, yakni mbah Muqayyim, salah seorang Mufti pada masa pemerintahan Sultan Khairuddin I, kesultanan Cirebon.

Masa kecilnya banyak dihabiskan dengan belajar pada ayahnya sendiri, KH Abdul Djamil. Setelah menguasai dasar-dasar ilmu agama, ia baru pindah ke Pesantren Sukanasari, Pleret, Cirebon, di bawah asuhan Kiai Nasuha. Kemudian pindah lagi ke Pesantren salaf di daerah Jatisari, Pimpinan Kiai Hasan, masih di jawa Barat, lalu ia melanjutkan ke sebuah Pesantren yang diasuh oleh Kiai Ubaidah di Tegal, Jawa Tengah.

Setelah berbagai ilmu keagamaan dikuasai, ia pindah ke Pesantren yang sangat kondang di Jawa Timur, Tebuireng, Jombang, di bawah asuhan Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari, tokoh kharismatik yang kemudian menjadi pendiri NU. Di Pesantren Tebuireng, kematangan dan kepribadian Kiai Abbas mulai terbentuk. Di Pesantren itu ia mulai bertemu dengan para santri lain dan Kiai yang terpandang, seperti KH. Wahab Chasbullah (Tokoh dan sekaligus salah seorang arsitek berdirinya NU), KH Abdul Manaf (pendiri pesantren Lirboyo, Kediri).

Abbas Djamil dikenal juga sebagai santri yang gigih dan giat belajar, walaupun ilmunya sudah sangat dalam, ia tetap berniat memperdalam ilmunya dengan belajar ke Makkah Al-Mukarramah. Beruntunglah ia bisa belajar ke sana. Saat itu di Tanah Mekah itu masih ada ulama Jawa terkenal sebagai guru utamanya, yaitu KH Mahfudz Termas, asal Pacitan Jawa Timur.

Sedangkan rekan santri yang lain adalah KH. Bakir (Yogjakarta), KH Abdillah (Surabaya) dan KH. Wahab Chasbullah (Jombang). Di waktu senggang, Kiai Abbas ditugasi mengajar para Mukimin (orang-orang Indonesia yang tinggal di Mekah). Santrinya antara lain, KH Cholil Balerante (Palimanan), KH Sulaiman Babakan (Ciwaringin).

Sepulang dari Makkah, Kiai Abbas Langsung memimpin Pesantren Buntet dengan penuh kesungguhan. Kiai muda ini, sangat energik, mengajarkan berbagai khasanah kitab kuning. Namun ia juga tidak lupa memperkaya dengan ilmu keislaman modern yang mulai berkembang saat itu. Kitab karya ulama Mesir, seperti Tafsir Tontowi jauhari dan Fahrurrazi, juga diajarkan di Pesantrennya.

Dengan sikapnya itu, nama Kiai Abbas dikenal di seluruh Jawa, sebagai seorang ulama yang alim dan berpikiran progresif. Namun demikian ia tetap saja rendah hati kepada para santrinya.

Walaupun usianya ketika itu sudah 60 tahun, tubuhnya masih kelihatan gagah dan tegap. Rambutnya yang lurus, dan sebagian sudah mulai memutih, selalu di tutupi peci putih yang dilengkapi serban, seperti lazimnya para Kiai. Pada saat itu, tahun 1939, perjuangan kemerdekaan sedang menuju puncaknya. Pengajaran ilmu kenuragan dirasa lebih mendesak untuk mendukung kemerdekaan. Maka Kiai Abbas pun mulai merintis perlawanan, dengan mengajarkan berbagai ilmu kanuragan pada masyarakat luas.

Sudah barang tentu orang-orang yang berguru kepada Kiai Abbas bukan sembarangan atau pesilat pemula, melainkan para pendekar yang ingin meningkatkan ilmunya. Biasanya tamu yang datang langsung di bawa masuk ke dalam kamar pribadinya. Dalam kamar itulah mereka langsung dicoba kemampuannya dengan melakukan duel, sehingga membuat suasana gaduh. Baru setelah diuji kemampuannya, sang Kiai mengijazahkan wirid tertentu sebagai amalan yang diperlukan, sehingga kesaktian dan kekebalan mereka bertambah.

Dengan gerakan itu, Pesantren Buntet dijadikan markas pergerakan kaum Republik, untuk melawan penjajahan. Mulai saat itu, pesantren Buntet menjadi basis perjuangan umat Islam melawan penjajah yang tergabung dalam barisan Hisbullah. Di Pesantren Buntet, organisasi ini di ketuai oleh Abbas dan adiknya, KH Anas, serta dibantu ulama lain, seperti KH. Murtadlo, KH. Sholeh, dan KH. Mujahid. Karena itu muncul tokoh Hisbullah di zaman pergerakan Nasional yang berasal dari Cirebon, seperti KH Hasyim Anwar, dan KH Abdullah Abbas, putra Kiai Abbas.

Ketika melakukan perang gerilya, tentara Hisbullah memusatkan perhatiannya di daerah Legok, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan, dengan front di perbukitan Cimaneungteung, yang terletak di daerah Walet selatan membentang  ke bukit Cihirup, Kecamatan Ciipancur, Kuningan. Daerah tersebut terus dipertahankan sampai terjadinya perundingan Renville tahun 1947, ketika kemudian pemerintah RI beserta semua tentaranya hijrah ke Yogjakarta pada tahun yang sama.

Semasa perang kemerdekaan, banyak warga pesantren Buntet yang gugur dalam pertempuran. Diantaranya, KH. Mujahid, Kiai Akib, Mawardi, Abdul Jalil, Nawawi, dan lain-lain.

Basis-basis kekuatan laskar yang dibangun oleh Kiai Abbas itu kemudian menjadi pilar penting bagi tercetusnya Revolusi Nofember di Surabaya tahun 1945. Peristiwa itu terbukti setelah KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945. Bung Tomo segera datang berkonsultasi kepada KH. Hasyim Asy’ari guna minta restu dimulainya perlawanan terhadap tentara Inggris. Tetapi KH Hasyim menyarankan agar perlawanan rakyat itu tidak dimulai terlebih dahulu sebelum Kiai Abbas dan laskar andalannya datang ke Surabaya.

Memang setelah dipimpin oleh Kiai Abbas dan adiknya KH. Anas, laskar Pesantren Buntet mempunyai peranan besar dalam perjuangan menentang tentara Inggris yang kemudian dikenal dengan peristiwa 10 November 1945, atas restu KH. Hasyim Asy’ari. Ia terlibat langsung dalam pertempuran di Surabaya tersebut. Selanjutnya juga Kiai Abbas mengirimkan para pemuda yang tergabung dalam tentara Hisbullah ke berbagai daerah pertahanan, untuk melawan penjajah yang hendak menguasai kembali Republik ini, seperti ke Jakarta, Bekasi, Cianjur dan lain-lain.

Di mata KH Hasyim Asy’ari, KH. Abbas memang bukan sekedar santri biasa. Dialah santri yang mempunyai beberapa kelebihan, baik dalam bidang ilmu beladiri maupun ilmu kedigdayaan. Tidak jarang kiai Abbas diminta bantuan khusus yang berkaitan dengan keahliannya itu. Hubungan KH. Hasyim dengan Kiai Abbas memang sudah lama terjalin, terlihat ketika pertama kali KH Hasyim mendirikan Pesantren Tebuireng, Kiai sakti dari Cirebon itu banyak memberikan perlindungan, terutama dari gangguan para penjahat setempat, yang merasa terusik oleh kehadiran Pesantren Tebuireng sekitar tahun 1900.

Walaupun revolusi November 1945 di Surabaya dimenangkan oleh laskar-laskar pesantren dengan gemilang, hal itu tidak membuat mereka terlena. Belanda dengan segala kelicikannya akan selalu mencari celah menikam Republiki ini. Karena itu kiai Abbas selalu mengikuti perkembangan politik, baik di lapangan maupun di meja perundingan.

Di tengah gigihnya perlawanan rakyat terhadap penjajah, misi diplomasi juga dijalankan. Semua tidak terlepas dari perhatian para ulama. Maka betapa kecewanya para pejuang, termasuk para ulama yang memimpin perang itu, ketika sikap para diplomat kita sangat lemah, banyak mengalah pada keinginan Belanda dalam perjanjian Linggarjati pada tahun 1946, yang hasilnya banyak mengecewakan tentara RI.

Mendengar isi perjanjian seperti itu, Kiai Abbas sangat terpukul, merasa perjuangannya dikhianati. Ia jatuh sakit, dan akhirnya kiai yang sangat disegani sebagai pemimpin gerilya itu wafat pada Hari Ahad, Subuh, 1 Rabiulawal 1365 atau tahun 1946 M. Beliau dimakamkan di komplek Pesantren Buntet. Mutiara dari Pesantren Buntet itu telah menyumbangkan sesuatu yang sangat berarti bagi nusa dan bangsa. Meskipun dia sudah tiada, namun semangat kepahlawanannya tidak pernah luntur dan menjadi inspirasi para pejuang muslim di seluruh nusantara