Rabu, 12 Juni 2013

Sufi News : Sungguh Sakitnya Dicuci

Oleh : M. Rahim Bawa Muhaiyaddeen

SALAM sayangku padamu, cucu-cucuku, saudara-saudaraku dan anak-anakku.
Lihatlah pakaianmu. Lihatlah betapa kotor pakaianmu. Pakaian-pakaianmu telah sangat berubah
sejak engkau membelinya pertama kali! Warna-warnanya telah pudar, dan penuh dengan
keringat. Ciumlah, pakaian-pakaian itu berbau busuk! Sekarang, ciumlah bau badanmu! Bau
segala sesuatu yang engkau makan, ada dalam keringatmu. Jika engkau makan daging sapi,
maka bisa berbau seperti sapi. Jika engkau makan daging kambing, maka bisa berbau seperti
kambing. Jika engkau makan ikan, maka bisa berbau seperti ikan, dan jika engkau makan ayam,
maka engkau akan berbau seperti ayam. Bahkan jika kamu minum obat, maka akan berbau
seperti obat ketika engkau sendawa. Dari mana semua bau badan ini berasal? Dari dalam
tubuhmu. Bau badan tersebut berasal dari makanan yang telah engkau makan dan masuk ke
dalam tubuhmu. Itulah mengapa engkau berbau dan mengapa pakaianmu berbau, yang berasal
dari keringat, dari semua makanan yang telah engkau tumpuk dalam tubuhmu.
Bau busuk dan kotoran yang terkumpul pada pakaianmu bisa dicuci, tapi apa yang bisa
dilakukan untuk bau yang ada di dalam tubuh? Salam sayangku padamu, cucu-cucuku, cobalah
untuk merenungkannya!
Engkau mencuci pakaianmu, bukan? Engkau berpendapat, “Aku pasti kelihatan menarik. Aku
harus tampak menjadi orang penting,” dan dengan demikian, engkau menjaga kerapian serta
kebersihan pakaianmu. Di zaman kuno, orang-orang harus menghempas-hempaskan pakaiannya
ke batu di pinggir sungai untuk membersihkannya, tapi sekarang, ilmu pengetahuan telah
memberi kita mesin cuci dan kita cukup menambahkan sedikit sabun. Tapi pakaian itu benar-
benar menderita dalam mesin cuci tadi. Suatu hari nanti, perhatikan bagaimana sebuah mesin
cuci bekerja dan engkau akan melihat bagaimana pakaian-pakaian itu menderita. Pakaian-
pakaian tersebut dicampuradukkan, dikucek, digosok-gosok, dan dilempar. Bahkan jika kau
mencucinya dengan tangan harus menyabunnya dan membilasnya. Itu satu-satunya cara
bagaimana kotoran bisa dihilangkan. Pakaian begitu penting, untuk menatamu agar kelihatan
menarik, seperti seorang pengantin laki-laki atau perempuan.
Anak-anakku, dengan cara yang sama, engkau harus melenyapkan
bau yang berasal dari setiap pori kulitmu. Penyakit berbau dan karma ini, ilusi, kesombongan,
iri hati, keraguan, kebencian, kemarahan, bakhil, kerakusan, fanatik, kecemburuan, perbedaan
antara dirimu dan aku, milikku dan milikmu, kepunyaanku dan kepunyaanmu, agamaku dan
agamamu, bahasaku dan bahasamu, anakku dan anakmu ini - betapa semua ini busuk!
Semuanya mengeluarkan bau busuk setiap detik dari setiap pori tubuhmu.
Sangatlah sukar untuk melenyapkan bau busuk yang berasal dari barang-barang yang telah
engkau cari dan yang telah menumpuk dalam dirimu. Dan karena begitu sulit, maka ini mungkin
sedikit sakit ketika engkau mencoba untuk mencuci bau busuk ini. Jika engkau menderita
penyakit yang mengan dung infeksi dan dokter mengangkat penyakit itu dengan pisau bedahnya,
maka engkau mungkin menangis karena sakitnya.
Jika engkau menginjak duri dan dokter mencabutnya, maka engkau makin merasa sakit sehingga
engkau mencoba memukul atau menggigit dokter itu. Cukup sulit bagi dokter untuk
menjalankan pekerjaan ini tanpa engkau memarahinya dan menganggapnya sebagai orang
brengsek.
Engkau mungkin bereaksi dengan cara yang sama ketika datang kepada seseorang yang memiliki
kearifan dan sifat-sifat yang baik dan dia mencoba menolong dirimu dari penyakit karma. Ini
benar-benar sangat berat. Engkau akan menderita ketika seseorang yang tahu, mengatakan
penyakitmu itu. Pikiran dan keinginanmu, rasa lapar, penyakit, usia tua, dan kematianmu, akan
menderita. Empat ratus triliun sepuluh ribu penyakit yang menumpuk dalam dirimu akan
mengalami penderitaan.
Jika seseorang memberitahumu untuk membuang hal-hal yang telah engkau pelihara dengan
begitu hati-hati, maka ini akan membuatmu sedih. Engkau akan berteriak kepadanya dan penuh
keraguan, kemarahan, iri hati, dan kemudian engkau akan kabur.
Jadi akan lebih mudah untuk mengunjungi seseorang yang memiliki sifat-sifat sama seperti
dirimu, yaitu seseorang yang hanya akan berkata, “Oh, tidak ada yang menyimpang. Tidak ada
masalah. Engkau berbau harum, pakai saja sedikit obat pengharum badan. Aku menyukaimu.
Makanlah apa saja yang engkau inginkan dan ucapkan mantra apa saja yang engkau pilih.
Kemudian, engkau akan gembira.” Engkau akan menyukainya. Engkau akan berkata bahwa dialah
dokter yang baik, guru yang baik, dan syekh yang baik.
Tapi coba pikirkan! Karena dia berbau persis sepertimu, maka dia tidak akan keberatan dengan
baumu. Bau busuknya dan bau busukmu akan membaur dengan baik, tapi bahkan binatang-
binatang akan berlari kabur menjauhi bau busuk itu, dan bau busuk itu begitu menusuk.
Pikirkan tentang sigung.
Orang menganggap seekor sigung kerbau mengerikan, kecuali sigung yang lain. Jadi, ketika dua
sigung bertemu, mereka bahagia. Tapi umat manusia akan melakukan apa saja untuk membuang
bau busuk itu.
Cucu-cucuku, sebagaimana seekor sigung tidak tahu bahwa sigung yang lain juga berbau, maka
karma tidak mengenal bau karma. Tapi seorang manusia bijak akan tahu. Dia akan mencoba
untuk membuang bau busuk itu. Seorang guru palsu hanya akan menikmati bau karma. Dia
tidak akan membantumu untuk membuang sifat busukmu, dan dengan demikian, sifat busuk
tersebut akan terus tumbuh dalam dirimu. Dia akan minta uang dan berkata, “Lakukan ini,
lakukan itu. Berilah aku 200 dolar, dan segala sesuatunya akan berubah menjadi baik!”
Seorang guru palsu minta uang, tapi seseorang bijak sejati berkata, “Aku tidak menginginkan
apa pun. Sudah, cukup jika engkau menjadi baik.”
Seorang tabib sejati yang mencoba untuk menyembuhkan penyakitmu, mungkin menyebabkan
rasa sakit pada dirimu. Sungguh berat untuk membasuh keadaan buruk itu karena penyakit
merupakan bagian dari daging, darah, dan pikiranmu.
Penyakit melekat pada dirimu seperti cat. Mencoba untuk mengikis atau menghapus penyakit
secara menyeluruh, sangatlah sukar. Penyakit harus diatasi dengan \[sikap] sabar dan syukur,
dengan berpuas diri dan kesabaran hati. Cucu-cucuku, engkau membutuhkan iman, kemantapan
hati, dan kepastian. Engkau membutuhkan semua sifat Allah. Maka cat itu bisa dihapus dengan
kearifan dan cinta, dan engkau bisa bersih.
Salam sayangku padamu. Sungguh sulit untuk membuang karma bawaan. Sungguh sulit untuk
mencuci dan menghapus kecongkakan, karma dan ilusi, tarahan, singhan dan suran, tiga anak
ilusi. Sangatlah sukar untuk membuang kebencian, kerakusan, fanatisme, dan kecemburuan.
Sangatlah sukar untuk menghapus keadaan mabuk, pencurian, pembunuhan, kebohongan,
kemarahan, kegugupan, ketidaksabaran, egois, kesombongan, keraguan, kecurigaan, dan
perpecahan yang diciptakan pikiran antara agama dan warna. Hanya jika engkau memiliki
kesabaran, rasa senang, iman, kemantapan hati, dan semua sifat Allah, maka orang bijak akan
mampu membuatmu seindah dan sebersih dirinya. Dia selalu mencoba melaksanakan tugasnya.
Dia idak mencari apa-apa darimu.
Salam sayangku padamu, cucu-cucuku. Berpikirlah tentang hal ini dan perkuatlah imanmu! Kita
harus membuang karma ini, bau busuk ini. Bau busuk ini menghancurkan kehidupan dan
kebebasan jiwa. Bau busuk ini bisa memotong seluruh kehidupan kita dan menghancurkan
hubungan kita dengan Allah. Bau seekor sigung ada dalam kulitnya, tapi bau manusia ada
dalam pikirannya. Cukup mudah untuk mengupas kulit sigung, tapi membuang bau pikiran
sangatlah sukar. Renungkanlah ini secara mendalam. Buanglah kecongkakanmu,
kesombonganmu, dan amarahmu. Milikilah rendah hati, kedamaian, dan ketenteraman. Engkau
harus memiliki sifat-sifat ini, yang akan baik untukmu.
Salam sayangku padamu, cucu-cucuku. Semoga karma ini hilang dan wewangian itu menjadi
milik kita. Semoga kita tetap beriman kepada Tuhan, dan semoga kita memiliki iman yang
mutlak, kemantapan hati, dan kepastian. Hargailah sifat-sifat itu. Bersabarlah. Maka, dokter
yang baik itu bisa memakai kearifannya demi kalian. Semoga Allah menolong kalian semua.
Amin.

Sumber: Sufinews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar